Halaman

Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Kimia X. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kimia X. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 April 2024

Materi dan Perubahannya (5)



 DAFTAR ISI :

MATERI DAN PERUBAHANNYA

A.  Pengertian Ilmu Kimia

B.  Materi

C.  Penggolongan materi

D.  Pemisahan Komponen Campuran

E.  Kadar zat dalam campuran

F.   Latihan

 
A.  Pengertian Ilmu kimia

Ilmu kimia adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan

dengan materi, misalnya struktur materi, sifat – sifat materi,

perubahan suatu materi menjadi materi yang lain

serta energi yang menyertai perubahan materi.

 

B.  Materi

Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa

dan menempati ruang (volume).

 
C.  Penggolongan materi

 

1.   Zat tunggal

    Zat tunggal adalah suatu zat yang komposisinya

    terdiri atas zat – zat     dengan sifat kimia yang sama

    atau homogen.

 

2.   Unsur

    Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana dari

    materi dan tidak dapat diuraikan lagi menjadi

    zat – zat yang lebih sederhana. Unsur dibedakan

    menjadi dua macam, yaitu unsur logam dan unsur

    non – logam.


     a.   Unsur Logam

Sifat logam

·    Mengkilat

·   Dapat ditempa menjadi lempeng atau direntang

    menjadi kawat

·   Merupakan penghantar panas dan listrik yang baik

 

b.   Unsur non – Logam

Sifat non – Logam

·   Umumnya tidak mengkilat

·   Ada yang sangat rapuh, tetapi ada juga yang

    sangat keras

·  Ada yang berupa gas sangat ringan dan sukar

    dicairkan tetapi ada pula yang berbentuk padat

    dengan titik lebur yang sangat tinggi.

·   Umumnya bukan penghantar listrik.

 

3.   Lambang unsur

    Setiap unsur diberi lambang huruf awal dari nama

    unsur dalam bahasa latin.

·      Lambang unsur yang satu huruf harus memakai

    huruf besar

·      Lambang unsur yang dua huruf harus memakai

    huruf besar pada yang pertama dan huruf kecil

    pada yang kedua.

 

    Contoh :

    Aluminium = Al

    Argon = Ar

    Barium = Ba

    Belerang (Sulfur) = S

    Nitrogen = N

    Hidrogen = H

    Besi (Ferrum) = Fe

    Emas (Aurum) = Au

    dsb


Selanjutnya penetapan nama unsur diatur oleh IUPAC

(InternationalUnion of Pure and Applied Chemistry).

Suatu lembaga PersekutuanKimia Murni dan

Kimia Terapan. Hal ini disebabkan oleh kemajuan

dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena

semakinbanyak ditemukan unsur – unsur yang terbaru.  

Aturan terbaru menurut IUPAC :

a.   Nama berakhir dengan akhiran ium, baik untuk

    unsur logam maupun non – logam.

b.   Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur,

    yaitu rangkaian akar kata yang menyatakan

    nomor atomnya

 

0 = nil               5 = pent

1 = un              6 = hex

2 = bi               7 = sept

3 = tri               8 = okt

4 = quad          9 = ann

 

c.   Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas 3 huruf,

    yaitu rangkaian huruf awal dari akar kata yang

    menyatakan nomor unsur tersebut.

 

Contoh :

Unsur yang baru ditemukan dengan nomor atom 104,

maka nama atom tersebut akan disebut unnilquadium.

 

4.   Senyawa

    Senyawa adalah zat – zat yang terbentuk dari unsur –

    unsur melalui berbagai reaksi kimia.

 

    Senyawa dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu :

a.   Senyawa Organik

    Senyawa organik adalah senyawa yang disusun

    oleh karbon dengan beberapa unsur tertentu,

    misalnya nitrogen, hirdogen, dan oksigen.


    Contoh:

-  minyak Bumi
-  glukosa

-  Urea

-  Dan sebaginya

 

b.   Senyawa Anorganik

    Senyawa Anorganik adalah senyawa yang

    dibentuk oleh semua unsur kecuali karbon ( C ).

 

5.   Hukum Proust

    Hukum Proust menyatakan bahwa perbandingan

    massa unsur – unsur dalam senyawa selalu tetap.

 

Contoh :

Reaksi antara Cu dengan S membentuk senyawa CuS

memberikan data sebagai berikut.

 

Massa Cu

(gram)

Massa S

(gram)

Massa CuS

(gram)

0,2

0,1

0,3

    1,2

0,6

1,8

3,6

1,8

5,4

 

Tentukan :

a)   Perbandingan massa Cu dan S dalam senyawa

    CuS

b)   Massa Cu yang bereaksi dengan 3,2 gram S dan

    massa CuS yang dihasilkan agar sesuai dengan

    hukum Proust.

 

Pembahasan :

Bagian a)

Massa Cu : Massa S

0,2 gram   : 0,1 gram = 2 : 1

1,2 gram   : 0,6 gram = 2 : 1

3,6 gram   : 1,8 gram = 2 : 1

 

Kesimpulan :

Perbandingan massa Cu dengan S adalah 2 : 1

 

Bagian b)

Maka massa CuS yang dihasilkan,

 

Catatan : dalam senyawa sifat unsur – unsur

                pembentukannya sudah nilang

 

6.   Campuran

    Campuran adalah gabungan dari beberapa zat

    tanpa melakukan reaksi kimia dan masih

    mempunyai sifat zat asalnya.

 

    Campuran dapat dibedakan menjadi :

 

a.   Campuran Homogen

    Campuran Homogen adalah campuran yang

    komposisi penyusunnya sama.

 

    Contoh :

-  Larutan gula

-  Larutan garam

 

b.   Campuran Heterogen

    Campuran Heterogen adalah campuran yang

    komposisi penyusunnya berbeda.

 

Contoh :

Suspensi tanah liat di dalam air

 

Perbedaan antara senyawa dengan campuran

 

No.

Senyawa

Campuran

1

Terbentuk melalui reaksi kimia

Terbentuk tanpa reaksi kimia

2

Perbandingan komponen penyusunnya selalu tetap dan tertentu

Perbandingan komponen penyusun campuran tidak tentu dan sembarang

3

Sifat awal komponen – komponennya hilang dan membentuk sifat baru bersama senyawa yang terbentuk

Sifat awal komponen – komponennya masih tetap ada

4

Pemisahan komponennya dapat dilakukan melalui reaksi kimia

Pemisahan komponennya dapat dilakukan dengan cara fisis

 

Contoh campuran :

Tanah, kuningan, perunggu, udara, dan susu

 

Contoh senyawa :

Alkohol, gula pasir, bensin, tawas, cuka, garam dapur,

dan urea.

 
D.  Pemisahan komponen campuran

 

    Untuk mendapatkan suatu zat tertentu yang murni

    dari suatu campuran dapat dilakukan dengan cara :

 

1.   Filtrasi

 

    Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari     

    campuran melalui saringan (filter) yang berpori.

 

    Contoh,

    Pemisahan pasir dari air dengan menggunakan

    corong yang dilengkapi kertas saring.

    Pasir tertinggal di kertas saring, sedangkan

    air turun ke bawah menembus kertas saring.

    Cairan hasil penyaringannya disebut filtrat.

 

2.   Sublimasi

     

    Sublimasi adalah cara pemisahan komponen

    campuran berdasarkan perubahan wujud zat

    dari zat padat menjadi gas ke padat tanpa

    melalui fase cairnya.

 

    Contoh,

    Untuk membersihkan kamfer atau iodin yang

    kotor dapat dilakukan dengan pemanasan kamfer

    atau iodin. Kedua zat akan segera menyublim dan

    kita dapat memisahkannya dari pengotor.

 

3.   Kristalisasi

 

    Krsitalisasi adalah cara memperoleh zat padat

    yang larut dalam cairan. Ada dua kristalisasi yang

    biasa dilakukan, yaitu :

a.   Cara penguapan

b.   Cara pendinginan


4.   Destilasi

 

    Destilasi adalah cara memperoleh cairan yang

    dikotori zat terlarut atau tercampur dengan cairan

    lain yang titik didihnya berbeda.

 

    Contoh,

    Industri pemurnian air (suling)

 

5.   Ekstraksi

 

    Ekstraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari

    campurannya dengan melarutkan zat itu pada

    pelarut yang sesuai.

 

    Contoh,

    Industri minuman botol

 

6.   Adsorpsi

 

    Adsorpsi adalah penarikan suatu zat terhadap

    zat lain secara kuat sehingga menempel pada

    permukaannya. Zat penyerap yang digunakan

    misalnya karbon aktif (arang murni) yang mampu

    menyerap gas, zat warna, bahkan mikroorganisme.

 

    Contoh,

    Industri gula untuk memutihkan gula kotor yang

    berwarna kecoklatan.

 

7.   Khromatografi

 

    Khromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan

    perbedaan kecepatan zat – zat terlarut yang bergerak

    bersama – sama dengan pelarutnya pada permukaan

    suatu benda penyerap.


BACA JUGA :


    Contoh soal : 01

    Bagaimana cara  yang dapat dilakukan untuk :

a)   Membuat air tawar dari laut

b)   Membuat garam dari air laut

c)   Menganalisa zat – zat warna dalam tinta


Pembahasan :

 

Bagian a)

Membuat air tawar dari air laut dapat dilakukan dengan

cara destilasi atau cara penyulingan

 

Bagian b)

Mmebuat garam dari air laut dapat dilakukan dengan

cara kristalisasi

 

Bagian c)

Menganalisis zat – zat warna dalam tinta dapat dilakukan

dengan cara khromatografi.


E.  Kadar zat dalam campuran

 

1.   Persen Berat


    


Contoh :

Larutan gula 10%, berarti dalam 100 gram larutan

terdapat 10 gram gula dan sisanya 90 gram air

sebagai pelarut.

 

2.   Persen Volume

    


Contoh :

Volume oksigen dalam udara adalah 20%,

berarti dalam 100 liter udara terdapat 20 liter oksigen.

 

3.   Kadar dalam berat per volume

    Kadar dalam berat per volume menyatakan berat

    zat terlarut dalam volume tertentu campuran.

    Cara ini biasa digunakan untuk menyatakan

    komponen zat padat dalam suatu cairan atau gas.

 

4.   Bagian per satu juta
    

    Atau,

    

 

          Contoh : 1

Berapa gram NaCl yang diperlukan untuk membuat

200 gram larutan yang mengandung 5% massa NaCl.

 

Pembahasan :

Diketahui,

Massa larutan, mTot = 200 gram

Kadar larutan, 5% NaCl

 

Ditanya : massa garam NaCl, m = … ?

 

Penyelesaian :


m = 5% x 200 gram  


m = 10 gram 

 

Contoh : 2

Berapa gram gula yang harus ditambahkan ke dalam

100 gram larutan gula 10% supaya gula menjadi 20%?

 

Pembahasan :

Diketahui,

Massa larutan awal, m1 = 100 gram

Kadar awal, 10%

Kadar akhir, 20%

Ditanya : Massa akhir gula, mG2 = … ?

Penyelesaian :


Larutan awal (10%)


 


Larutan akhir (20%)

Ada penambahan Q gram gula ke dalam larutan awal


 


Jadi gula yang harus ditambahkan 12,5 gram

 

Contoh : 3

Suatu bijih mengandung 2 000 bpj kalaverit,

senyawa yang tersusun dari 40% emas.

Berapa ton bijih yang harus diolah agar

diperoleh 1 kg emas murni.


  

Pembahasan :

 

100 kg kalaverit mengandung 40 kg emas.

Untuk memperoleh 1 kg emas diperlukan kavalerit 

sebanyak :


100/40  x 1 kg=2,5 kg 

 


Karena hanya mengandung 2 000 bpj atau 0,2%

kavalerit, maka bijih yang harus tersedia :

100/0,2  x 2,5 kg=1250 kg=1,25 ton 






Pengikut