PERTEMUAN - 2 ARUS LISTRIK dc

SEKOLAH                      : …………………………

TAHUN PELAJARAN   : …………………………

MATA PELAJARAN      : …………………………

KELAS                             : …………………………

HARI/TANGGAL           : …………………………

WAKTU                           : …………………………

1)Hukum ohm

“Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung – ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”.

Grafik :

Rangkaian Percobaan Ohm :

Kode warna :

Resistor ada dua model, resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor). Yang dimaksudkan model di sini adalah nilai-nya, ada resistor yang bernilai tetap dan ada resistor yang bernilai tidak tetap.

Untuk resistor yang bernilai tetap biasanya menggunakan kode warna, ada yang memiliki empat kode warna dan lima kode warna. Namun disini kita hanya membahas resistor yang memiliki empat kode warna. Sedangkan resistor dengan lima kode warna silahkan anda cari sebagai tugas mandiri.

 

Tugas Mandiri : Cari Tabel Kode warna Resistor 

 

Contoh 01 : (Menentukan nilai resistor berasarkan kode warna)

Misalkan sebuah resistor memiliki kode warna Merah – Merah – Merah

– Emas. Maka nilai resistor tersebut adalah …

 

Penyelesaian :

Nilai Resistor:

R = Merah – Merah – Merah – Emas

Resistor tidak tetap (Variable Resistor) :

Potensiometer 50K

Jika pada 50K pada potensiometer, nilai resistor berubah dari 0 Ω (minimum) hingga nilai 50 kΩ (maksimum).

2)Hambatan Jenis

Dimana :

Dari persamaan (4) dapat disimpulkan : hambatan bergantung pada jenis kawat penghantarnya (ρ), panjang kawat (l), dan berbanding terbalik dengan luas penampangnya (A).

Dimana :

2. Alat ukur Arus dan Tegangan ac

Alat ukur kuat arus listrik adalah Amperemeter dan alat ukur tegangan disebut Voltmeter. Baik Amperemeter dan Voltmeter DC, hasil pembacaannya merupakan nilai rata – rata. Sedangkan amperemeter AC maupun voltmeter AC tidak mengukur nilai rata – rata, karena nilai rata – rata AC sama dengan nol. Sebagai gantinya hasil pembacaan kedua alat ukur besaran listrik tersebut dinyatakan sebagai nilai efektif.

BACA : SERI - 9 RANGKAIAN RLC  

Contoh 02:

Arus DC 3,0 Ayang melalui suatu resistor R membangkitkan daya dissipasi W pada resistor. Berapakah daya dissipasi yang dibangkitkan pada resistor R jika digunakan AC dengan arus maksimum yang terbaca pada osiloskop adalah 3A.

 

Pembahasan :

Daya dissipasi pada arus DC :

Daya dissipasi pada arus AC :

Karena

 

 

 

Contoh 03 :

Arus sinusoidal dengan nilai maksimum 6A mengalir melalui sebuah resistor 5Ω. Tentukan daya rata – rata yang didissipasikan pada resistor.

 

Pembahasan :

Diketahui :

Arus maksimum, i_m = 6A ; Resistor, R = 5Ω

 

Ditanya : Daya dissipasi rata – rata, P = … ?

Penyelesaian :

BACA : PERTEMUAN - 3 GRAVITASI NEWTON

Kesibukan dalam membuat laporan nilai

Sebagai guru bidang studi sekaligus sebagai wali kelas di kelas XI MIPA 3SMA WR Supratman 2 Medan. Bila masa itu datang, masa memberikan hasil nilai ulangan kepada wali kelas lain. Ditambah dengan menerima laporan nilai siswa kelas XI MIPA 3 2023/2024. 

Masa yang penuh dengan denyut jantung dipacu kencang, bergadang pun dijabanin. 

Mengingat waktu yang sangat dekat dan rutinitas lain juga menutut penyelesaian segera

terasa mumet kepala. 

Tulisan ini, saya maksudkan hanya untuk pengingat diri semata, sebab disitulah seninyan seorang guru merangkap wali kelas. Ditambah komplin siswa yang harus dimoderasi, sebab tidak jarang terjadi komplin siswa dengan guru bidang studi. Jika ada komplin dengan wali kelas. Penyelesaiannya dapat dilakukan di tempat, sebab komplin segera dapat ditangani. 

Namun bila komplin dengan guru bidang studi, kita wali kelas harus mencari waktu bapak/ibu gurunya

terlebih dahulu. Membuat janji dan berdiskusi perihal penyelesaian komplin nilai, seru dan teatrikal sekali. 

Melalui tulisan ini, jika dibaca siswa saya hanya berharap untuk senantiasa bersemangat untuk belajar. Mempersiapkan diri menjadi tahu, dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Jika yang membaca tulisan ini adalah guru, saya hanya dapat mengajak bapak/ibu guru marilah kita memperlakukan siswa kita seperti anak kita sendiri. Terakhir jika yang membaca bukanlah siswa dan juga bukanlah guru, melainkan orang ketiga diantara guru dan murid, saya hanya bermohon kebaijkan dan kebijakan kita menyikapi masalah di dunia pendidikan.  

SPEKTRUM ATOM HIDROGEN DAN MODEL ATOM MENURUT BOHR

Tahun Pembelajaran       : 2023 / 2024

Semester                         : II (Dua)

Kelas                               : XII SMA

Pokok Bahasan               : Model Atom Bohr

 

SPEKTRUM ATOM HIDROGEN DAN

MODEL ATOM MENURUT BOHR

1. Spektrum Atom Hidrogen

2. Model Atom menurut Bohr

 

Salah satu jenis spektrum cahaya adalah spektrum garis 

(spektrum atom). Yang merupakan spektrum yang terdiri 

dari suatu garis tipis atau lebih. Dan spektrum ini dipancar

kan oleh atom – atom.

 

1. Spektrum Atom Hidrogen

Salah satu spektrum garis yang paling sederhana adalah 

spektrum atom hidrogen. Ketika gas hidrogen ditempatkan 

dalam sebuah tabung lucutan dan terjadi pelucutan muatan 

karena beda potensial yang tinggi. Gas menjadi bercahaya 

dan memancarkan cahaya merah kebiru – biruan. 

Cahaya ini dapat dianalisa dengan menggunakan 

spektograf (alat ukur spektrum garis).

Tiap garis menampilkan sebuah panjang gelombang cahaya 

tertentu.

Spektrum yang diperoleh merupakan bentuk pelepasan 

sebagian energi dari sebuah elektron yang melompat. 

Dari tingkat energi yang tertinggi menuju tingkat energi 

terendah.

  

2. Model Atom menurut Bohr

 

Postulat pertama Bohr

 

Kemunculan postulat pertama Bohr adalah untuk menjawab salah 

satu kekurangan dari teori atom Rutherford tentang kemantapan 

atom. Bila kita mempelajari model atom Rutherford, elektron 

bergerak menggelilingi inti atom dengan jari – jari lintasan yang 

semakin mengecil. Hingga akhirnya elektron akan terjatuh ke 

dalam inti atom.

 

“Elektron tidak dapat berputar sekitar inti melalui setiap lintasan. 

Tetapi hanya akan melalui satu lintasan tertentu tanpa membebas

kan energi. Lintasan ini dinamakan lintasan stasioner”.

 

 

Postulat kedua Bohr 

 

Kemunculan postulat kedua Bohr adalah untuk menjawab 

terbentuknya deret, seperti deret Lyman, Balmer, dan seterusnya.

 

“Jika elektron berpindah dari lintasan yang lebih dalam ke lintasan 

lebih luar akan menyerap energi. Dan sebaliknya elektron akan 

membebaskan energi dalam bentuk foton”.

 

Model Atom Bohr

 

Dalam model atom Bohr, menggunakan atom Hidrogen yang 

terdiri atas satu buah elektron (bermuatan negatif) dan inti 

atom yang dihuni satu buah proton (bermuatan positif).

 

Dalam pergerakkan elektron menggelilingi inti atom pada lintasan 

stasioner. Bekerja dua gaya, gaya Coulomb dan gaya sentripetal.

 

Dalam lintasan stasioner,    ∑F = 0 :

Dengan mengingat rumus energi kinetik, EK maka persamaan (1) 

dapat dirubah menjadi.

 

 

Persamaan (2) menunjukkan besaran energi kinetik yang dibutuh

kan sebuah elektron untuk menggelilingi intinya.

 

Mengawali pergerakan elektron pada lintasannya, sebuah elektron 

membutuhkan energi. Akibat perbedaan potensial ∆V, 

sebuah elektron akan memperoleh asupan energi potensial.

 

Dan beda potensial ∆V :

 

Maka besaran energi potensialnya,

 

Total energi yang dibutuhkan elektron tiap lintasan ke – n adalah :

 

 

Tanda negatif menunjukkan dalam pergerakannya, sebuah elektron 

akan melepaskan energi.

 

 

Jika ada sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang 

lebih tinggi menuju tingkatan energi yang lebih rendah. 

Elektron akan melepaskan energi dalam bentuk energi foton 

(berkas cahaya).

 

Tingkatan energi rendah kita misalkan n dan tingkatan 

energi lebih tinggi kita misalkan m. Berarti jari – jari m lebih 

besar dari jari – jari n (r_m > r_n).

 

untuk kulit m menuju kulit n,

 

dengan mengingat hubungan antara panjang gelombang (λ) 

dengan frekuensi (f).

 

Diperoleh R merupakan tetapan Rydberg. Sehingga persamaan 

(10) dapat kita tuliskan.

 

Postulat ketiga Bohr

 

“Lintasan – lintasan yang diperkenan untuk ditempati 

elektron ialah lintasan – lintasan yang mempunyai 

momentum angular”.

 

Dimana n merupakan bilangan kuantum utama dan h merupakan 

tetapan Planck.

 

Kemudian kita kuadratkan,

 

Dengan mensubstitusikan persamaan (14) ke dalam 

persamaan (2) kita akan memperoleh besaran jari – jari 

atom tiap lintasannya.

 

Kesimpulannya, dari persamaan (15) diperoleh :

“jari – jari lintasan kuantum berbanding lurus dengan kuadrat 

bilangan – bilangan bulat positif”.

 

Hingga akhirnya persamaan (12) dapat dituliskan ulang menjadi.

 

Dan energi tiap tingkatan dapat dirumuskan menjadi.