Tampilkan postingan dengan label Kimia XI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kimia XI. Tampilkan semua postingan

SOAL ASAM – BASA 1 (SATU)

Nama Sekolah    :
Pertemuan         : ke -
Tahun Pelajaran  :
Semester           :
Kelas                 :
Materi Ajar         : Larutan Asam – Basa 1
Hari/tanggal       :
Waktu                :  
 
Pilihan Berganda
 
Soal : 1
Asam menurut Arrhenius adalah zat yang …
A.   Dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+)
B.   Dalam air dapat melepaskan ion hidroksida (OH - )
C.   Dapat memberikan proton
D.  Dapat memberikan pasangan elektron
E.   Berperan sebagai akseptor proton
 
Soal : 2
Menurut teori asam – basa dari Arrhenius, basa merupakan …
A.   Zat yang mendonorkan pasangan elektron.
B.   Zat yang menerima pasangan elektron.
C.   Zat yang dalam air melepaskan OH - .
D.  Zat yang dalam air menerima OH - .
E.   Zat yang berperan sebagai akseptor proton
 
Soal : 3
Arrhenius menyatakan bahwa H2O bersifat netral karena …
A.   Menghasilkan konsentrasi H+ dan OHyang sama.
B.   H2O tidak mengubah warna lakmus.
C.   Merupakan pelarut universal.
D.  Molekul H2O tidak terurai
E.   Bersifat polar
 
Soal : 4
Reaksi berikut yang tidak dapat dijelaskan oleh Arrhenius adalah …
A.   HNO3 H+ + NO3
B.   HClO3 + OH - ClO3- + H2O
C.   NH4OH NH4+ + OH
D.  H3PO3 3H+ + PO43 –
E.   Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH -
 
Soal : 5
Zat berikut yang menghasilkan ion H+ dalam air adalah …
A.   NaOH
B.   Mg(OH)2
C.   Ca(OH)2
D.  NH3
E.   CH3COOH
 
Soal : 6
Berikut adalah larutan dalam air yang dapat menghasilkan ion OH - , yaitu …
A.   HI
B.   HF
C.   NH3
D.  CH3COOH
E.   HCN
 
Soal : 7
Defenisi asam menurut Bronsted – Lowry adalah …
A.   Donor proton
B.   Akseptor proton
C.   Melepaskan ion H+ dalam air
D.  Akseptor pasangan elektron bebas
E.   Donor pasangan elektron bebas
 
Soal : 8
Berikut ini senyawa yang merupakan asam monoprotik adalah …
A.   H3PO4
B.   HNO3
C.   H2S
D.  H2SO4
E.   H2CO3
 
Soal : 9
Perhatikan reaksi kesetimbangan yang terjadi pada pelarutan asam asetat dalam air berikut :
CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO(aq) + H3O+(aq)
Menurut Bronsted – Lowry, spesi yang berperan sebagai asam adalah …
A.   CH3COOH dan CH3COO
B.   CH3COOH dan H3O
C.   CH3COOH dan H3O+
D.  CH3COO dan H3O+
E.   H2O dan H3O+
 
Soal : 10
Diketahui reaksi kesetimbangan berikut :
H2O(l) + S2-(aq) OH-(aq) + HS-(aq).
Menurut Bronsted – Lowry, spesi yang berperan sebagai basa dan basa konjugasi secara berturut – turut adalah …
A.   H2O dan OH-
B.   H2O dan S
C.   H2O dan HS-
D.  S2- dan OH-
E.   S2- dan HS-
 
Soal : 11
Perhatikan reaksi asam – basa menurut Bronsted – Lowry berikut :
H2O(l) + NH3(g) NH4+(aq) + OH-(aq)
Spesi yang merupakan asam konjugasi dan basa konjugasi secara bertutut – turut adalah …
A.   H2O dengan OH-
B.   H2O dengan NH4+
C.   NH4+ dengan OH-
D.  OH- dengan NH4+
E.   NH3 dengan OH-
 
Soal : 12
Diketahui sistem kesetimbangan berikut :
H2BO3-(aq) + HCO3-(aq) H2CO3(aq) + HBO32-
Dua spesi yang bertindak sebagai asam Bronsted – Lowry adalah …
A.   HCO3 dan H2CO3
B.   HCO3dan HBO3 2-
C.   H2BO3dan HBO3 2-
D.  H2BO3 dan HCO3
E.   H2BO3dan H2CO3  
 
Soal : 13
Perhatikan dua buah reaksi kesetimbangan berikut.
 
(1)   NaHCO3(aq) + NaH2PO4(aq) H2CO3(aq) + Na2HPO4(aq)
(2)   CH4(aq) + NaC4H9(aq) NaCH3(aq) + C4H10(g)
 
Senyawa yang bersifat basa menurut Bronsted – Lowry adalah …
A.   H2CO3(aq)
B.   NaC4H9(aq)
C.   NaH2PO4(aq)
D.  NaHCO3(aq)
E.   C4H10(aq)
 
Soal : 14
Spesi H2O menurut Bronsted – Lowry pada reaksi :
H2SO4 + H2O HSO4 - + H3O+ akan bersifat …
A.   Asam terhadap H2SO4
B.   Basa terhadap H2SO4
C.   Asam terhadap H3O+
D.  Basa terhadap H3O+
E.   Asam terhadap HSO4-

Soal : 15

Menurut Bronsted – Lowry H2O yang bertindak sebagai basa pada reaksi berikut adalah …
A.   H2O(l) + H2SO4(aq) H3O+(aq) + HSO4(aq)
B.   H2O(l) + CO32-(aq) HCO3-(aq) + OH-(aq)
C.   H2O(l) + CO2(g) H2CO3(aq)
D.  H2O(l) + NH3(g) NH4+(aq) + OH-(aq)
E.   H2O(l) + HSO4-(aq) OH-(aq) + H2SO4(aq)

 

LARUTAN ASAM – BASA

Kompetensi Dasar :
·           Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan
      kesetimbangan pengionannya dalam larutan.

·           Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator 

      yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan.

 

Nama Sekolah     :
Tahun Pelajaran   :
Semester            :
Kelas                  : XI – MIPA
Bahan Ajar          : Larutan Asam – Basa
Hari/tanggal        :
Pertemuan          : ke - …

 

Daftar Isi :
1.   Perkembangan Teori Asam – Basa
1.1.    Teori Asam – Basa Arrhenius
1.2.    Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry
1.3.    Teori Asam – Basa Lewis  
2.   Indikator Asam dan Basa
3.   Kekuatan Asam dan Basa
3.1.    Asam Kuat
3.2.    Asam Lemah
3.3.    Basa Kuat
3.4.    Basa Lemah  
4.   Derajat Disosiasi dan pH Asam – Basa
4.1.    Derajat Disosiasi ( )
4.2.    pH
 
Pertemuan ke – 1 (satu)
 
1.   Perkembangan Teori Asam – Basa
1.1.  Teori Asam – Basa Arrhenius
 
Arrhenius mengemukakan teori mengenai asam dan basa sebagai berikut.

·          Asam zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan 

     ion H+.

·          Basa zat yang jika dilarutkan dalam air akan 

     menghasilkan ion OH - .

 
1.2.  Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry
 
Teori asam dan basa yang dikemukakan menurut Brosted – Lowry sebagai berikut.

·          Asam adalah suatu zat yang dapat memberikan proton 

    (donor ion H+).

·          Basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton 

    (akseptor ion H+) dan akan membentuk asam konjugasi.

 
Kelebihan
a.    Menjelaskan sifat asam – basa zat pada pelarut dan 
    larutan selain air, bahkan tanpa pelarut.
b.   Menjelaskan sifat asam – basa kation dan anion.
c.    Menjelaskan zat yang bersifat amfoter/amfiprotik
    (dapat berupa asam atau basa)
 
Kelemahan
Kelemahan teori asam – basa Bronsted – Lowry adalah tidak dapat menjelaskan sifat asam – basa yang tidak melibatkan transfer proton.
 
1.3.  Teori Asam – Basa Lewis
 
Lewis mengemukakan teori Asam – Basa sebagai berikut.
·     Asam adalah akseptor (penerima) pasangan elektron.
·     Basa adalah donor (pemberi) pasangan elektron.  
 
Kelebihan

a.    Menjelaskan sifat asam – basa yang tidak melibatkan 

    transfer proton.
b.   Menjelaskan sifat asam – basa oksida asam dan 
    oksida basa.
c.    Menjelaskan sifat asam – basa senyawa yang memiliki 
    pasangan elektron bebas.
d.   Menjelaskan sifat asam – basa senyawa organik, 
    seperti protein dan DNA.
 
Kelemahan
a.    Hanya dapat menjelaskan sifat asam – basa zat atau ion 
    yang mencapai kaidah oktet.
b.   Hanya dapat menjelaskan sifat asam – basa senyawa 
    kovalen.
 
2.   Indikator Asam dan Basa
 
Indikator Asam dan Basa adalah zat yang digunakan untuk mengindentifikasi sifat asam – basa suatu larutan atau zat. Indikator asam – basa yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
a.    Mengalami perubahan warna yang jelas ketika 
    ditetesi asam atau basa.
b.   Indikator bahan alam berupa ekstrak warna dari bunga 
    berwarna terang atau menyala.
 
3.   Kekuatan Asam dan Basa
3.1.  Asam Kuat

 

Asam kuat terionisasi sempurna dalam air ( = 1). Jumlah mol zat yang terionisasi sama dengan jumlah mol mula – mula.
 
[H+] = konsentrasi asam kuat x valensi asam kuat

gambar rumus asam kuat

3.2.  Asam Lemah
 
Asam lemah terionisasi sebagian dalam air ( < 1). Hanya sebagian asam lemah membentuk ion. Ionisasi asam  lemah merupakan reaksi kesetimbangan.

 

Catatan,
Tetapan kesetimbangan air Kw pada suhu 250C adalah 10 – 14
Kw = [H+][OH - ]

gambar rumus asam lemah


 

 

 


Keterangan :
[H+] = ionisasi asam lemah
Ma = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan asam lemah
 
3.3.  Basa Kuat
 
Basa kuat terionisasi sempurna dalam air ( = 1). Jumlah mol zat yang terionisasi sama dengan jumlah mol zat mula – mula. 

gambar rumus basa kuat

Keterangan :
[OH -] = ionisasi basa
Mb = konsentrasi basa
b = valensi basa kuat
 
3.4.  Basa Lemah

Basa lemah terionisasi sebagian dalam air ( < 1). Hanya sebagian basa lemah yang membentuk ion.

gambar rumus basa lemah

Keterangan
[OH -] = ionisasi basa lemah
Mb = konsentrasi basa lemah
Kb = tetapan basa lemah
 
Nilai untuk asam lemah

1

Nilai untuk basa lemah

2


4.   Derajat Disosiasi dan pH Asam – Basa
 
4.1.  Derajat Disosiasi ()
 
Derajat disosiasi menunjukkan banyaknya ion H +  dan OHyang dihasilkan dibandingkan dengan senyawa dalam larutannya. Nilai derajat disosiasi antara 0 dan 1.



4.2.  pH
 
Angka pH suatu larutan menyatakan tingkat atau derajat keasaman larutan :
 
pH = - log [H+]  
 
pada larutan basa yang mengandung ion OH berlaku :
 
pOH = - log [OH - ]
 
Hubungan pH dan pOH dilihat dari nilai pKw = 14, maka :
 
pH + pOH = 14
 
Contoh : 1
Hitunglah konsentrasi ion H+ dan ion OHberikut.
a.    Larutan HCl 0,1 M
b.   100 mL larutan Mg(OH)2 5 x 10 – 5 M
c.    Larutan HF 0,1M Ka = 4 x 10 – 7.
d.   Larutan NH4OH 0,1M Kb = 10 – 7 .
 
Pembahasan :
 
Bagian a
 
HCl H+  + Cl -
 
ó [H+] = Ma x a
ó [H+] = 0,1 x 1
ó [H+] = 0,1 M
 
Bagian b
 
Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH -
 
ó [OH-] = Mb x b
ó [OH-] = 5.10 – 5  x 2
ó [OH-] = 10 – 4 M
 
Bagian c
 
HF H+ + F

bagian c






Bagian d

bagian d






Contoh : 2
Hitunglah pH larutan berikut
a.    Larutan Ba(OH)2 0,005 M
b.   Larutan CH3COOH 1,0 M (Ka = 10 – 6)
 
Pembahasan
 
Bagian a
 
Ba(OH)2   Ba2+ + 2OH
 
ó [OH-] = b x Mb
ó [OH-] = 2 x 0,005
ó [OH-] = 0,01
ó [OH-] = 10 – 2
 
Maka nilai pOH dapat dihitung
ó pOH = - log [OH -]
ó pOH = - log 10 – 2
ó pOH = 2
 
Akhirnya nilai pH dapat dihitung.
ó pH = 14 – pOH
ó pH = 14 – 2
ó pH = 12
 
Bagian b
 
CH3COOH CH3COO -  + H+


Maka nilai pH
ó pH = - log [H+]
ó pH = - log 10 – 3
ó pH = 3