Halaman

Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Kimia XI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kimia XI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Juni 2023

Soal : 8 (larutan penyangga)


Suatu larutan penyangga terdiri atas asam lemah HA dan garam natriumnya (NaA). Jika konsentrasi asam HA dalam larutan tersebut adalah 0,2 M. Konsentrasi larutan NaA sehingga pH larutan sama dengan pKa, asam HA adalah …

A.  0,02 M

B.  0,10 M

C.  0,20 M

D. 1,00 M

E.  2,00 M

 

Pembahasan :

 

Nilai pH larutan penyangga sama seperti nilai pKa, maka jumlah mol asam dan mol garam berarti sama. Sehingga menghasilkan perbandingan harga pH sama dengan harga pKa. 


Soal : 8 (larutan penyangga) 1


Kunci : C 

 

Soal : 11 (larutan penyangga)


Anita membuat 500 mL larutan penyangga dari larutan NH3 0,24M dan NH4Cl 0,2 M. Jika pada larutan penyangga tersebut ditambah 0,005 mol NaOH, maka pH larutan menjadi …

(Kb NH3 = 10 – 5 )

A.  9,12

B.  9,34

C.  9,35

D. 9,38

E.  9,62

 

Pembahasan :

 

Fase awal,

Misalkan volume NH3 = V1 dan volume NH4Cl = V2. 

Soal : 11 (larutan penyangga) a



Maka nilai pOH 


Soal : 11 (larutan penyangga) b


Fase saat bereaksi, 


Soal : 11 (larutan penyangga) tabel

Maka nilai pOH


Soal : 11 (larutan penyangga) d

Kunci : A


Soal : 10 (larutan penyangga)


Sebanyak 100 mL larutan suatu asam lemah HA

( ka = 1 x 10 – 5 ) tepat bereaksi dengan 50 mL larutan KOH 0,2M. Jika ke dalam 500 mL larutan asam tersebut ditambahkan 1 gram NaOH, pH larutan yang terbentuk adalah …

(Ar Na = 23, O = 16, H = 1).

A.  1

B.  2

C.  3

D. 4

E.  5

 

Pembahasan : 


Fase awal,

Tepat bereaksi, maka jumlah mol HA sama dengan jumlah mol KOH.


Soal : 10 (larutan penyangga) 5a


Fase setelah pencampuran,

Jumlah mol asam, n1



Soal : 10 (larutan penyangga) 5b



Maka nilai pH – nya 


Soal : 10 (larutan penyangga) 5c



Kunci : E 

 

Soal : 9 (larutan penyangga)


Ke dalam 1 liter larutan asam asetat 0,1 M yang pH – nya = 3 ditambahkan garam natrium asetat. Sehingga pH – nya menjadi dua kali semula. Garam natrium asetat yang ditambahkan tersebut sebanyak …

(ka asam asetat = 1 x 10 – 5 )

A.  1 mol

B.  0,1 mol

C.  0,01 mol

D. 0,001 mol
E. 0,0001 mol 

Pembahasan :

 

Fase awal,

Jumlah mol asam asetat, n1 :


Soal : 9 (larutan penyangga) 1


Fase setelah pencampuran,

Nilai pH – nya bertambah 2 kali ( pH = 6 )



Soal : 9 (larutan penyangga) 2



Kunci : A 



Selasa, 06 Juni 2023

Soal : 7 (larutan penyangga)

Sebanyak 100 mL larutan HCOOH memiliki pH = 3 (Ka = 1 x 104 M). Agar dapat diperoleh larutan penyangga dengan pH = 6, maka ditambahkan HCOONa sebanyak … mol.

A.  0,1

B.  1,0

C.  5,0

D. 10

E.  20

 

Pembahasan :

 

Fase awal, pH = 3


Soal : 7 (larutan penyangga) 1

Kedua ruas kiri dan kanan kita kuadratkan


Soal : 7 (larutan penyangga) 2


Fase akhir, pH = 6

 

Campuran antara HCOOH dengan HCOONa


Soal : 7 (larutan penyangga) 3



Kunci : A 



Rabu, 22 Maret 2023

SERI : 10 LARUTAN PENYANGGA

Sebanyak 100 mL larutan suatu asam lemah HA(ka = 1 x 10 – 5) tepat bereaksi dengan 50 mL larutan KOH 0,2M. Jika ke dalam 500 mL larutan asam tersebut ditambahkan 1 gram NaOH, pH larutan yang terbentuk adalah …(Ar Na 23, O = 16 dan H = 1)

A.  1

B.   2

C.   3

D.  4

E.   5


Pembahasan :

 

Volume asam lemah HA, V1 = 100 mL

Molaritas asam lemah HA, M1

Volume basa KOH, V2 = 50 mL

Molaritas basa KOH, M2 = 0,2 M 



Jumlah mol asam lemah AH dan mol basa KOH

 

Mol asam lemah AH, n1


Mol basa kuat NaOH, n3



Persamaan reaksi asam lemah HA dengan basa kuat NaOH, 



Maka pH larutan penyangga : 



Kunci : E 



Selasa, 31 Januari 2023

RANGKUMAN ASAM - BASA

Selamat datang di blog saya, 
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman belajar dan mengajar saat di tempat les. Semoga pengalaman ini akan memberikan manfaat besar buat kita semua. Materi yang saya bagikan tentang Asam - Basa, berikut bahasan yang saya bagikan. 

Daftar isi : 
1. Teori Asam - Basa 
2. Klasifikasi Asam - Basa 
3. Kuat Asam - Basa 
4. Indikator Asam - Basa 


Senyawa yang merupakan asam – basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari – hari. Adapun teori yang mendasari konsep asam – basa adalah sebagai berikut.

 

1.   Teori Asam – Basa

a.   Teori Asam – Basa Arrhenius

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air, sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH di dalam air, sehingga konsentrasi ion OH dalam air meningkat.

 

Contoh :

 

RANGKUMAN ASAM - BASA

 

b.   Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry

Menurut Bronsted – Lowry, asam adalah spesi yang dapat memberikan (donor) proton H+. Sementara basa adalah spesi yang dapat menerima (akseptor) proton H+.

 

Contoh :

ASAM - BASA BRONSTED LOWRY

 

c.   Teori Asam – Basa Lewis

Menurut Lewis, asam adalah spesi yang dapat menerima (akseptor) pasangan elektron bebas. Sedangkan basa adalah spesi yang memberikan (donor) pasangan elektron bebas(PEB).

 

Contoh :

 

NH3

+

BF3

NH3BF3

 
TEORI ASAM - BASA LEWIS


Contoh : 01

Perhatikan reaksi asam – basa Bronsted Lowry berikut ini.

 

GAMBAR CONTOH SOAL 1

 

Spesi yang merupakan pasangan asam – basa konjugasi adalah …

A.  CH3COOH dengan HNO2

B.  NH4+ dengan NH3

C.  NH3 dengan H3O+

D.  CH3COOH2+ dengan NO2

E.  NH4+ dengan H2O

 

Pembahasan :

Pasangan asam – basa konjugasi adalah spesi yang semua

atomnya sama, kecuali selisih satu atom hidrogen.

NH4+ dengan NH3.

 

Kunci : B

 

Contoh : 02

Perhatikan reaksi di bawah ini,

 

GAMBAR CONTOH SOAL 2

         Spesi yang bersifat basa menurut teori Bronsted – Lowry adalah …

A.  CH3COOH dengan CH3COO

B.  NH3 dengan CH3COO

C.  CH3COO dengan NH4+

D.  CH3COOH dengan NH4+

E.  NH3 dengan NH4+

 

Pembahasan :

Spesi basa Bronsted – Lowry adalah akseptor proton (memiliki atom H yang lebih sedikit)

 

Kunci : B  

 

Contoh : 03

Zat yang dapat bertindak sebagai basa Lewis adalah …

A.  PH3

B.  BCl3

C.  CH4

D.  SO3

E.  CCl4

 

Pembahasan :

Spesi basa Lewis adalah spesi yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas (PEB). PH3 memiliki PEB, dimana P memiliki elektron valensi = 5, elektron yang dipakai untuk mengikat H sebanyak 3 buah elektron. Sehingga atom P memiliki 2 buah elektron yang tidak berikatan atau sepasang elektron bebas (PEB).

 

Kunci : A

 

Contoh : 04

Dalam persamaan reaksi berikut ini,

 

CN + H2O → HCN + OH

 

CN berlaku sebagai teori basa sesuai teori …

A.  Arrhenius

B.  Bronsted – Lowry

C.  Lewis

D.  Bronsted – Lowry dan Lewis

E.  Arrhenius dan Lewis

 

Pembahasan :

Spesi CN dapat menerima proton H+ dalam membentuk HCN, sehingga CN merupakan basa Bronsted – Lowry. Selain itu, spesi CN juga memiliki sepasang elektron pada atom pusatnya sehingga masih dapat mendonorkan PEB (basa Lewis).

 

Kunci : D

 

Contoh : 05

Spesi berikut yang tidak mungkin berlaku sebagai asam Bronsted – Lowry adalah …

A.  NH4+

B.  H2O

C.  HCO3

D.  CO32–

E.  H2CO3

 

Pembahasan :

Spesi asam Brosnted – Lowry harus memiliki proton yang dapat didonorkan sehingga CO3 2– tidak mungkin berlaku sebagai asam.

 

Kunci : D

 

2.   Pengelompokan Asam – Basa

Larutan asam – basa berdasarkan kemampuan ionisasinya dapat dikelompokan menjadi.

 

a.   Asam – Basa Kuat

Asam – basa kuat mengalami ionisasi sempurna dalam air (ά = 1).

Beberapa contoh asam kuat :

HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO4

 

Beberapa contoh basa kuat :

LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2 dan Ba(OH)2.

 

b.   Asam – Basa Lemah

Asam – basa lemah mengalami ionisasi sebagian dalam air

( 0 < ά < 1).

Asam lemah :

CH3COOH, HF, H2S, H2CO3, HNO2 ,H2SO3 , H3PO4

 

Basa lemah :

NH3 / NH4(OH), Be(OH)2, Al(OH)3, dan Fe(OH)2

 

3.   Kekuatan Asam – Basa

Kekuatan asam – basa dinyatakan dalam derajat keasaman (pH). Berdasarkan kesetimbangan ionisasi air, pH larutan asam < 7 dan pH larutan basa > 7. Penentuan derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat dihitung melalui persamaan berikut.


RUMUS PH DAN POH

a.   Asam Kuat

Asam kuat terionisasi sempurna di dalam air. Nilai [H+] dalam asam kuat ditentukan dengan rumus.

 

RUMUS KONSENTRASI ION H POSITIP


b.   Asam Lemah

Asam lemah mengalami ionisasi sebagian di dalam air. Nilai [H+] dalam asam dapat ditentukan dengan rumus.

 

RUMUS IONISASI ASAM LEMAH

  

c.   Basa Kuat

Terionisasi sempurna dalam air. Nilai [OH] dalam basa kuat dapat ditentukan dengan rumus.

 

GAMBAR RUMUS KOSENTRASI BASA KUAT


 

d.   Basa Lemah

Terionisasi sebagian dalam air. Nilai [OH] dalam basa lemah dapat ditentukan dengan rumus.


 

4.   Indikator Asam – Basa

Harga pH suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan pH meter atau suatu indikator. Berikut ini beberapa contoh indikator asam – basa beserta perubahan warna dan trayek pH – nya.

 

Indikator

Perubahan warna

Trayek pH

Metil Jingga

Merah – kuning

3,1 – 4,4

Metil Merah

Merah – Kuning

4,2 – 6,2

Lakmus

Merah – Biru

4,5 – 8,3

Bromtimol biru

Kuning – Biru

6,0 – 7,6

Fenoltalein

Tak berwarna – Merah

8,3 – 10,0

 

 


Pengikut