Senin, 24 Agustus 2020

Amperemeter dan Voltmeter SMP kelas IX

RANGKAIAN AMPEREMETER 

DAN VOLTMETER 

Memasang dan membaca amperemeter

 

Tehnik pengukuran kuat arus listrik dalam rangkaian listrik.

 

 


amperemeter :

amperemeter disusun dari sebuah galvanometer dan 

satu atau lebih resistor yang disebut resistor shunt. 

Agar amperemeter dapat digunakan untuk mengukur 

kuat arus yang besar, sebuah resistor shunt  (Rsh) 

dipasang paralel dengan galvanometer.



 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 


Hambatan kawat kumparan galvanometer 

yang disusun paralel dengan hambatan 

resistor shunt dapat digantikan dengan 

sebuah hambatan amperemeter.

 


 



 

Memasang dan membaca voltmeter

 

Tehnik pengukuran tegangan listrik (potensial listrik)  

dalam rangkaian listrik.

 


 Sebuah Voltmeter disusun oleh sebuah 

galvanometer dan sebuah resistor secara seri.

Agar Voltmeter dapat digunakan untuk mengukur 

tegangan yang besar, sebuah resistor seri (RSh

dipasang seri dengan galvanometer.

 


 



Contoh :

Sebuah galvanometer memiliki arus skala penuh 0,2 mA 

dan hambatan RG = 400Ω. Tentukan RSh yang harus 

dipasang seri dengan kumparan galvanometer untuk 

menghasilkan sebuah voltmeter yang memiliki tegangan 

skala penuh 160 mV.


Penyelesaian :


 


 

KONSEP BEDAPOTENSIAL

Pertemuan - 1 Listrik Dinamis SMP  Kelas IX 
TP 2020 / 2021 
SMP WR Supratman 2 Medan 
Penulis : Parulian Simorangkir, S.si., S.Pd 

A.        Arus dan Beda Potensial

 






Potensial benda A lebih tinggi dari pada potensial benda B, karena benda A memiliki muatan positip lebih banyak dari pada muatan positip yang dimiliki benda B. Namun benda B memiliki muatan negatip lebih banyak 

dari pada muatan negatip pada benda A.


KONSEP BEDAPOTENSIAL


Perpindahan muatan proton dari A ke B menyebabkan timbulnya 

arus listrik (arus konvensional). Dan dari B mengalir arus elektron 

menuju ke A, akan tetapi arus elektron tidak banyak dibahas. 

Sebab arus listrik konvensional dianggap sama dengan arus elektron.

 

KONSEP BEDAPOTENSIAL

Besar kuat arus listrik, I :


KONSEP BEDAPOTENSIAL



Dimana :

 

I   = besar kuat arus listrik ( A )

Q = banyak muatan yang mengalir ( C )

t  = lamanya muatan mengalir ( s )

 


Jumlah partikel / muatan yang berpindah :

 

KONSEP BEDAPOTENSIAL


Dimana :
 
Q = banyak muatan ( C )
n = banyak / jumlah partikel yang berpindah
e = muatan elementer 


 

Hambatan jenis, ρ :

 

Kawat penghantar antara benda A dengan B memiliki 

jenis yang berbeda, misalnya tembaga dan besi. 

Kedua kawat penghantarnya memiliki jenis yang berbeda, 

berarti kawat penghantar memiliki hambatan jenis kawat 

yang berbeda.

 

Besaran hambatan jenis ini akan menentukan besarnya 

kuat arus yang mengalir melewati kawat penghantar. 

Sebab kawat penghantar jenis tertentu memiliki nilai resistansi 

(hambatan) yang besar akan dapat mempengaruhi 

besaran kuat arus mengalir dalam kawat.


KONSEP BEDAPOTENSIAL

KONSEP BEDAPOTENSIAL


Kesimpulan :

·        Semakin panjang kawatnya, maka nilai resistansi kawat bertambah

·        Jika luas penampang makin besar maka nilai resistansi makin kecil

 

 

 

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN

 

Contoh 01 :
Muatan listrik 3 C mengalir melalui seutas kawat penghantar 
selama 4 sekon. Berapakah kuat arus yang mengalir dalam kawat.


KONSEP BEDAPOTENSIAL 


 

Contoh 02 :
Kuat arus listrik 2,0 Amper mengalir melalui seutas 
kawat penghantar selama 2,5 menit. Berapa muatan 
listrik yang mengalir melalui kawat tersebut.



 

Sabtu, 22 Agustus 2020

LISTRIK ARUS SEARAH DC (BAGIAN - 2 )

RANGKAIAN LISTRIK SERI 
DAN PARALEL 

4)    Rangkaian Listrik 

Rangkaian seri

komponen listrik 
disusun secara berurutan


Rangkaian Paralel : 
Komponen listrik disusun sejajar


rumusan untuk rangkaian paralel, 


 5)    Hukum Kirchoff I 

    (tentang arus listrik)

Jumlah arus listrik yang masuk pada 

satu titik cabang akan sama dengan               
 jumlah arus listrik yang keluar dari 
titik cabang yang sama


Perhatikan rangkaian berikut ini, 


    
    
 6)    Hukum Kirchoff II 
            tentang penurunan tegangan,
             ( Σ V = 0  )
        “Hasil penjumlahan dari jumlah GGL 
        dalam sumber tegangan dan penurunan          
        tegangan sepanjang rangkaian tertutup 
        (loop) sama dengan nol”






Pengikut