A.Rangkaian
arus searah (dc)
Arus dc = arus
listrik yang arahnya selalu mengalir dalam satu arah.
Arah
arus dc selalu keluar dari kutub positip sumber tegangan dc (potensial tinggi)
melalui rangkaian menuju kutub negatip sumber tegangan dc (potensial rendah). Sehingga
saat melakukan pengukuran kuat arus dc atau tegangan. Maka polaritas arus akan
menjadi perhatian. Hubungan polaritas yang benar adalah titik berpotensial
besar dihubungkan dengan kutub positip meter dan titik berpotensial rendah
dihubungkan dengan kutub negatip meter.
1. Faktor yang mempengaruhi Hambatan Penghantar
a) Mengukur
kuat arus listrik
Satuan besaran kuat
arus listrik adalah ampere (A). Dan
alat ukur kuat
arus listrik disebut amperemeter.
Tehnik pengukuran, amperemeter dibuat seri dengan komponen.
NI = nilai kuat arus listrik (A)
NBM = nilai Batas
maksimum
NS = nilai saklar
NJ = nilai jarum
Laporan kuat arus listrik
:
b) Mengukur
tegangan listrik
Alat ukur tegangan
listrik disebut Voltmeter dan dipasang secara paralel.
NV = nilai tegangan listrik (Volt)
NBM = nilai Batas
maksimum
NS = nilai saklar
NJ = nilai jarum
Laporan tegangan listrik :
c) Hukum
ohm
“Kuat arus dalam suatu rangkaian
sebanding dengan tegangan pada
ujung – ujung rangkaian dan berbanding terbalik
dengan hambatan rangkaian”.
d) Hambatan
listrik
Resistor
dan kawat tembaga memenuhi hukum ohm. Konduktor seperti kawat tembaga yang
memenuhi hukum ohm disebut konduktor
ohmik. Konduktor – konduktor yang tidak memenuhi hukum ohm disebut konduktor non – ohmik. Contohnya adalah
filamen lampu, termistor, dan semikonduktor.
Faktor
lain yang mempengaruhi hambatan sebuah konduktor adalah suhu.
Perubahan suhu
(∆T) menghasilkan perubahan panjang (∆L).
Perubahan panjang akan mengakibatkan perubahan hambatan.
2. Hukum
I Kirchoff tentang Arus
“Jumlah kuat arus yang masuk pada satu titik harus sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang keluar dari titik yang sama”.
3. Susunan
seri – paralel Resistor
a)
Susunan
seri
yang melalui
rangkaian.
· Membagi
tegangan :
· Memperbesar
nilai hambatan rangkaian :
b) Susunan
Paralel
· Membagi
kuat arus listrik pada tiap resistor.
· Tegangan
sama besar pada tiap resistor
· Memperkecil
nilai hambatan rangkaian
4. Hukum
II tentang tegangan
“Jumlah aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu
rangkaian
tertutup (Loop) sama dengan nol”.
Sehingga penjumlahan dari jumlah GGL dalam sumber tegangan dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian loop tertutup dengan nol.
B. Daya
dan Energi Listrik
1. Persamaan
Daya dan Energi listrik
Misalkan hasil pengukuran
voltmeter pada ujung – ujung sebuah
resistor R (ohm) memberi bacaan V
(volt) dan amperemeter membaca arus I
(amper) melalui resistor.
Maka
daya listrik :
Energi
listrik :
2. Elemen
Listrik
Lampu pijar, setrika listrik,
teko listrik, pengering rambut, dan lain sebagainya disebut sebagai elemen
listrik. Karena memiliki elemen yang terbuat dari kumparan kawat logam tipis.
Kumparan ini berfungsi sebagai hambatan listrik
ketika dilalui oleh arus listrik
sehingga kumparan kawat akan mendisipasi (membuang) energi dalam bentuk kalor
ketika dilalaui oleh arus listrik.
3. Daya
Listrik Fluida
Bagaimana air sungai mengalir yang
dibendung membangkitkan tenaga listrik atau energi listrik. Prinsipnya energi kinetik aliran
deras air sungai diubah menjadi energi potensial air yang jatuh dari ketinggian
h.
Latihan :
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijak sesuai dengan semangat kemajuan yang membangun Blog ini dan Jangan keluar dari topik