Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

MELEBUR DAN MEMBEKU

Gambar
  Melebur dan Membeku  Banyak kalor (Q) yang diperlukan untuk melebur / membeku pada keadaan suhu tidak berubah / tetap ( naik atau turun ).  Dimana,  Q = banyak kalor (J) m = massa benda (kg) L = kalor lebur (J/kg) Kalor lebur (L) = banyak kalor yang diperlukan dalam satuan joule (J) untuk melebur/membeku tiap 1 kg.  Tabel 1. Nilai kalor lebur berbagai zat Zat Titik lebur ℃ Kalor lebur (J/kg) Air 0 336 000 Alkohol -97 69 000 Raksa -39 120 000 Aluminium 660 403 000 Tembaga 1 083 206 000 Platina 1 769 113 000 Timbal 327 25 000 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN Nomor 1  Sebanyak 25 gram zat padat dipanaskan. Grafik suhu terhadap kalor zat padat tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini.  Titik lebur  Kalor lebur zat padat tersebut  Pembahasan :  Nomor 2 Hitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 500 gram es pada suhu -4℃ . Dan kalor jenis es = 2 100 J kg℃ , kalor lebur es = 340 000 J/kg. Pembahasan :  Pengaruh Tekanan terhadap titik lebur  Jika tekanan di atas zat padat dinaikan,

HUBUNGAN DAYA DENGAN KALOR

Gambar
Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu berhubungan dengan energi listrik, dengan menggunakan peralatan listrik rumah tangga. Setiap peralatan listrik rumah tangga, selalu tertera daya listrik dalam satuan watt.  Daya listrik, P :  Dimana,            P = daya listrik (watt = J/s)           W = energi listrik (J)           t = waktu (s) Kalor, Q :  Dimana,            Q = jumlah kalor (J)           m = massa zat (kg)           c = kalor jenis (J/kg ℃ )      ∆T = perubahan suhu ( ℃ ) Contoh 01  Pada sebuah ketel listrik tercatat 220V/350W, lalu ketel listrik ini dihubungkan ke suplai PLN 220 volt. Dan digunakan untuk memanaskan 1,0 liter air sehingga suhunya naik dari 20 0 C menjadi 100 0 C. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendidih.  Pembahasan :  Diketahui,  Daya ketel listrik, P = 350 W Massa air, m = 1 L = 1 kg  Perubahan suhu, ∆T=100-20=80℃ Mendidih sama artinya dengan kenaikan suhu hingga 100 0 C Ditanya : waktu, t = … ?  Penyelesaian :  daya listrik, W=Px t banyak kalor,

HUBUNGAN KALOR DENGAN SUHU

Gambar
Akibat perubahan suhu baik, naik maupun turun akan berpengaruh langsung terhadap kenaikan atau pun penurunan jumlah kalor. Sehingga kita dapat menentukan akibat perubahan suhu, benda / zat dapat kita pastikan menyerap atau melepas kalor dari atau ke lingkungan sekitarnya. Dimana,            Q = jumlah kalor yang dilepas/diperlukan (J)           m = massa benda (kg)           c = kalor jenis ( J kg℃ )        ∆T = kenaikan suhu / turun suhu ℃ Dari persamaan (1) dapat kita tarik kesimpulan,  Jumlah kalor berbanding lurus dengan massa benda  Jumlah kalor berbanding lurus dengan kenaikan / turun suhu  Jumlah kalor berbanding lurus dengan kalor jenis zat Grafik  Kalor jenis, c :  Kalor jenis suatu zat adalah banyak kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 ℃ .  Contoh 01 :  Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 250 gram air dari 20 ℃ hingga 100 ℃ .  Pembahasan :  Diketahui :  Massa, m = 50 gram = 0,250 kg  Perubahan suhu, ∆T=100-20=80℃ Kalor jenis air, c = 4

DINAMIKA, JENIS - JENIS GAYA

Gambar
B. Jenis – jenis gaya Ada empat jenis gaya yang biasa bekerja pada suatu benda, yaitu gaya berat, gaya  normal, gaya gesekkan, dan gaya tegangan tali. Serta gaya – gaya yang menimbulkan  gaya sentripetal yang menyebabkan benda bergerak melingkar. 1. Gaya Berat ( w ) Gaya yang ditimbulkan oleh adanya gaya gravitasi   dari  planet  (bumi).  Jadi kesimpulannya benda memiliki  (gaya)  berat yang  berbeda – beda,  tidak dengan massa  benda.  Atau dengan kata lain massa benda selalu  tetap  dan   gaya  berat  benda selalu  berubah – ubah.  Dan arah dari  gaya berat selalu  menuju pusat gravitasi  ( ke bawah ). Dimana : Gambar gaya Berat : 2. Gaya Normal ( N ) Gaya normal muncul untuk mengimbangi gaya berat  dan harus tegak lurus bidangnya  meskipun bidangnya  miring. 3. Gaya Gesekan ( f g ) Gaya interaksi antara bidang alas benda dengan bidang yang ditempati benda ( bisa berbentuk tanah,atau lantai, atau lainnya). Karena secara umum semua permukaan benda memiliki kontur permukaan yang