Melebur dan Membeku
Banyak kalor (Q) yang diperlukan untuk melebur / membeku
pada keadaan suhu tidak berubah / tetap ( naik atau turun ).
Dimana,
m = massa benda (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
Kalor lebur (L) = banyak kalor yang diperlukan dalam
satuan joule (J) untuk melebur/membeku tiap 1 kg.
Tabel 1. Nilai kalor lebur berbagai zat
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
Nomor 1
Sebanyak 25 gram zat padat dipanaskan.
Grafik suhu terhadap kalor zat padat tersebut ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.
Titik lebur
Kalor lebur zat padat tersebut
Pembahasan :
Nomor 2
Hitung banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur
500 gram es pada suhu -4℃. Dan kalor jenis es = 2 100 Jkg℃,
kalor lebur es = 340 000 J/kg.
Pembahasan :
Pengaruh Tekanan terhadap titik lebur
Jika tekanan di atas zat padat dinaikan,
titik lebur akan turun.
Titik lebur normal es adalah 0℃.
Jika tekanan di atas es dinaikan,
titik leburnya berada di bawah 0℃.
Pengaruh ketidakmurnian zat terhadap titik lebur
Kita dapat menurunkan titik lebur es di bawah 0℃
dengan cara menambahkan garam pada campuran es
dan air. Tatkala garam kita campurkan ke dalam es
dan air, dapat menurunkan titik lebur es sampai - 20℃.
Fenomena ini digunakan dalam pembuatan es krim, pemberian
garam ini menurunkan titik lebur es sehingga suhunya di
bawah 0℃ dapat melebur. Untuk melebur diperlukan kalor.
Karena kalor tidak disuplai dari luar (lingkungan), maka kalor
diambil dari dalam es itu sendiri. Sebagai akibatnya,
suhu es akan turun lebih jauh sekalipun es dalam
keadaan cair (es krim).
Penyulingan air
Memanfaatkan peristiwa penguapan zat cair pada titik didihnya
untuk memurnikan air. Jika air tak murni dipanasi sampai titik
didihnya, hanya uap murni yang akan menguap.
Proses fisika ini serupa dengan proses penguapan air laut dan
air sungai secara alami akan membentuk awan.
Ide ini dimanfaatkan pada alat penyulingan air.
Jika uap air ini didinginkan secara terpisah dari larutan asalnya
( air tak murni ) dan hasilnya Cuma mengandung air murni.
Azas Black
Merupakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor,
”Kalor yang dilepaskan oleh zat yang suhunya lebih tinggi
sama dengan kalor yang diterima zat yang suhunya
lebih rendah”.
Contoh :
Sepotong aluminium yang massanya 200 gram dipanaskan
sampai suhunya 80℃, kemudian segera dijatuhkan ke
dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu
20℃. Abaikan pertukaran kalor terhadap wadah dan
lingkungan sekitarnya. Hitung suhu akhir campuran
ketika keseimbangan termal dicapai.
Kalor jenis aluminium 900 J/kg℃ dan air 4200 J/kg℃.
Pembahasan
Langkah pertama : gambarkan diagramnya
Langkah kedua :
Zat yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor
(tanda panahnya turun) dan Zat yang suhunya lebih
rendah akan menyerap kalor (tanda panahnya ke atas).