Selasa, 31 Januari 2023

RANGKUMAN ASAM - BASA

Selamat datang di blog saya, 
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman belajar dan mengajar saat di tempat les. Semoga pengalaman ini akan memberikan manfaat besar buat kita semua. Materi yang saya bagikan tentang Asam - Basa, berikut bahasan yang saya bagikan. 

Daftar isi : 
1. Teori Asam - Basa 
2. Klasifikasi Asam - Basa 
3. Kuat Asam - Basa 
4. Indikator Asam - Basa 


Senyawa yang merupakan asam – basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari – hari. Adapun teori yang mendasari konsep asam – basa adalah sebagai berikut.

 

1.   Teori Asam – Basa

a.   Teori Asam – Basa Arrhenius

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air, sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH di dalam air, sehingga konsentrasi ion OH dalam air meningkat.

 

Contoh :

 

RANGKUMAN ASAM - BASA

 

b.   Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry

Menurut Bronsted – Lowry, asam adalah spesi yang dapat memberikan (donor) proton H+. Sementara basa adalah spesi yang dapat menerima (akseptor) proton H+.

 

Contoh :

ASAM - BASA BRONSTED LOWRY

 

c.   Teori Asam – Basa Lewis

Menurut Lewis, asam adalah spesi yang dapat menerima (akseptor) pasangan elektron bebas. Sedangkan basa adalah spesi yang memberikan (donor) pasangan elektron bebas(PEB).

 

Contoh :

 

NH3

+

BF3

NH3BF3

 
TEORI ASAM - BASA LEWIS


Contoh : 01

Perhatikan reaksi asam – basa Bronsted Lowry berikut ini.

 

GAMBAR CONTOH SOAL 1

 

Spesi yang merupakan pasangan asam – basa konjugasi adalah …

A.  CH3COOH dengan HNO2

B.  NH4+ dengan NH3

C.  NH3 dengan H3O+

D.  CH3COOH2+ dengan NO2

E.  NH4+ dengan H2O

 

Pembahasan :

Pasangan asam – basa konjugasi adalah spesi yang semua

atomnya sama, kecuali selisih satu atom hidrogen.

NH4+ dengan NH3.

 

Kunci : B

 

Contoh : 02

Perhatikan reaksi di bawah ini,

 

GAMBAR CONTOH SOAL 2

         Spesi yang bersifat basa menurut teori Bronsted – Lowry adalah …

A.  CH3COOH dengan CH3COO

B.  NH3 dengan CH3COO

C.  CH3COO dengan NH4+

D.  CH3COOH dengan NH4+

E.  NH3 dengan NH4+

 

Pembahasan :

Spesi basa Bronsted – Lowry adalah akseptor proton (memiliki atom H yang lebih sedikit)

 

Kunci : B  

 

Contoh : 03

Zat yang dapat bertindak sebagai basa Lewis adalah …

A.  PH3

B.  BCl3

C.  CH4

D.  SO3

E.  CCl4

 

Pembahasan :

Spesi basa Lewis adalah spesi yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas (PEB). PH3 memiliki PEB, dimana P memiliki elektron valensi = 5, elektron yang dipakai untuk mengikat H sebanyak 3 buah elektron. Sehingga atom P memiliki 2 buah elektron yang tidak berikatan atau sepasang elektron bebas (PEB).

 

Kunci : A

 

Contoh : 04

Dalam persamaan reaksi berikut ini,

 

CN + H2O → HCN + OH

 

CN berlaku sebagai teori basa sesuai teori …

A.  Arrhenius

B.  Bronsted – Lowry

C.  Lewis

D.  Bronsted – Lowry dan Lewis

E.  Arrhenius dan Lewis

 

Pembahasan :

Spesi CN dapat menerima proton H+ dalam membentuk HCN, sehingga CN merupakan basa Bronsted – Lowry. Selain itu, spesi CN juga memiliki sepasang elektron pada atom pusatnya sehingga masih dapat mendonorkan PEB (basa Lewis).

 

Kunci : D

 

Contoh : 05

Spesi berikut yang tidak mungkin berlaku sebagai asam Bronsted – Lowry adalah …

A.  NH4+

B.  H2O

C.  HCO3

D.  CO32–

E.  H2CO3

 

Pembahasan :

Spesi asam Brosnted – Lowry harus memiliki proton yang dapat didonorkan sehingga CO3 2– tidak mungkin berlaku sebagai asam.

 

Kunci : D

 

2.   Pengelompokan Asam – Basa

Larutan asam – basa berdasarkan kemampuan ionisasinya dapat dikelompokan menjadi.

 

a.   Asam – Basa Kuat

Asam – basa kuat mengalami ionisasi sempurna dalam air (ά = 1).

Beberapa contoh asam kuat :

HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO4

 

Beberapa contoh basa kuat :

LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2 dan Ba(OH)2.

 

b.   Asam – Basa Lemah

Asam – basa lemah mengalami ionisasi sebagian dalam air

( 0 < ά < 1).

Asam lemah :

CH3COOH, HF, H2S, H2CO3, HNO2 ,H2SO3 , H3PO4

 

Basa lemah :

NH3 / NH4(OH), Be(OH)2, Al(OH)3, dan Fe(OH)2

 

3.   Kekuatan Asam – Basa

Kekuatan asam – basa dinyatakan dalam derajat keasaman (pH). Berdasarkan kesetimbangan ionisasi air, pH larutan asam < 7 dan pH larutan basa > 7. Penentuan derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat dihitung melalui persamaan berikut.


RUMUS PH DAN POH

a.   Asam Kuat

Asam kuat terionisasi sempurna di dalam air. Nilai [H+] dalam asam kuat ditentukan dengan rumus.

 

RUMUS KONSENTRASI ION H POSITIP


b.   Asam Lemah

Asam lemah mengalami ionisasi sebagian di dalam air. Nilai [H+] dalam asam dapat ditentukan dengan rumus.

 

RUMUS IONISASI ASAM LEMAH

  

c.   Basa Kuat

Terionisasi sempurna dalam air. Nilai [OH] dalam basa kuat dapat ditentukan dengan rumus.

 

GAMBAR RUMUS KOSENTRASI BASA KUAT


 

d.   Basa Lemah

Terionisasi sebagian dalam air. Nilai [OH] dalam basa lemah dapat ditentukan dengan rumus.


 

4.   Indikator Asam – Basa

Harga pH suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan pH meter atau suatu indikator. Berikut ini beberapa contoh indikator asam – basa beserta perubahan warna dan trayek pH – nya.

 

Indikator

Perubahan warna

Trayek pH

Metil Jingga

Merah – kuning

3,1 – 4,4

Metil Merah

Merah – Kuning

4,2 – 6,2

Lakmus

Merah – Biru

4,5 – 8,3

Bromtimol biru

Kuning – Biru

6,0 – 7,6

Fenoltalein

Tak berwarna – Merah

8,3 – 10,0

 

 


Sabtu, 28 Januari 2023

SERI - 4 RUKO 8 SIN DAN COS

Selamat datang di blog saya, 
Pada kesempatan kali ini saya mencoba berbagi pengalaman menjawab soal Matematika untuk kelas X. Dengan mengutip soal dari buku Sukino. 

Ruko 8
Buku Matematika (wajib) 1B, Sukino, halaman 205
 
Pilihan Berganda :

Nomor : 04

Panjang DC pada gambar berikut adalah

gambar soal SERI - 4 RUKO 8 SIN DAN COS

A.  2√2 cm

B.  3√2 cm

C.  2√3 cm

D.  3√2 cm

E.  4√2 cm

 

Pembahasan : 


Kita gunakan aturan cosinus, 


pembahasan 1a SERI - 4 RUKO 8 SIN DAN COS

Maka panjang DC, 


gambar pembahasan 2SERI - 4 RUKO 8 SIN DAN COS

Khusus pembahasan kali ini, jika ada saran 
mohon tinggalkan di dalam kolom komentar ya, terima kasih. 

SERI 59 COULOMB

Soal : 59

Pada titik – titik sudut B dan D sebuah bujur sangkar ABCD masing – masing diletakkan sebuah partikel bermuatan – q. Agar kuat medan listrik di titik A nol, di titik C harus diletakkan sebuah partikel bermuatan sebesar …

A.  – q

B.  + q

C.  – 2q

D.  – q√2  

E.  + 2q√2

 

Pembahasan : 


1

Langkah Pertama : ( hitung EAD dan EAB )


2

Langkah Kedua : ( hitung E total )


3

Langkah Ketiga : (Perhatikan agar E di titik sudut A sama dengan nol)


4

Lalu kita samakan, 


5

 

Kunci : E

 


SERI 60 COULOMB

Soal : 60

Jarak antara titik A dan B adalah 3,0 meter. Jika titik A dan B diberi muatan 2q dan q, titik antara A dan B pada garis AB yang kuat medan listriknya nol adalah titik yang berjarak sejauh … dari A.

A.  (4√2 – 9) meter

B.  (9 – 4√2) meter

C.  (3√2 – 6) meter

D.  (6 – 3√2) meter

E.  1,0 meter

 

Pembahasan :    

 

Catatan, titik yang dimaksud berada di antara kedua titik A dan B. Maka dapat kita gambarkan sebagai berikut. 



GAMBAR 1 SERI 60 COULOMB

Medan listrik merupakan besaran vektor, sehingga berlaku

GAMBAR 2 SERI 60 COULOMB


Kita rasionalkan, 


GAMBAR 3 SERI 60 COULOMB

Kunci : D 



Pengikut