(1) Aksi air beku 
    Aksi air beku adalah efek mekanik dari air beku yang 
    terdapat pada celah – celah bebatuan. Aksi ini dapat dibuat 
    menjadi aksi irisan air beku (frost wedging) dan dorong air 
    beku (frost heaving)
(2) Pemuaian akibat pembebasan tekanan 
    Lapisan luar bebatuan memuai lebih besar dari pada 
    lapisan dalam dari bebatuan. Akibatnya lapisan – lapisan 
    luar bebatuan terpisah dari badan bebatuan, 
    sehingga lapisan bebatuan terluar menjadi terkelupas. 
(3) Pemuaian termal 
    Siklus harian perubahan suhu dapat memecahkan bebatuan 
    terutama di daerah padang pasir. Dimana variasi suhu antara 
    siang hari dengan suhu dimalam hari dapat menyebabkan 
    retakan pada bebatuan. 
(4) Tekanan dari kristal garam 
    Pada daerah beriklim kering (tropis), pelapukan mekanisme 
    sering disebabkan oleh pertumbuhan kristal garam. 
    Pada siang hari, panas Matahari akan menguapkan air yang                 mengandung garam sehingga garamnya mengkristal. 
    Oleh karena kristal – kristal garam sangat tajam, 
    maka pertumbuhan kristal garam menghasilkan tegangan 
    kuat. Sebagai hasilnya, batuan yang sangat keras pun dapat 
    hancur dan menjadi pasir. 
(5) Kegiatan biologi  
    Pelapukan mekanik akibat kegiatan biologi (tumbuhan, 
    binatang, termasuk manusia) sering juga disebut sebagai 
    pelapukan organik. Contoh pelapukan organik yang mudah 
    kamu temukan adalah retaknya atau pecahnya sebuah 
    bebatuan di dekat pepohonan. 
Pelapukan organik juga dapat dilakukan oleh bakteri, atau 
binatang – binatang kecil, seperti cacing tanah, semut atau tikus. 
b.Pelapukan Kimiawi 
Dalam pelapukan kimia, selain batuan besar pecah menjadi kecil, material bahan pun mengalami perubahan kimia. Ada tiga agen pelapukan kimia yaitu, air hujan, oksigen, dan asam. 
Agen pelapukan kimia yang paling efektif adalah asam. Asam digolongkan sebagai asam kuat dan asam lemah. 
Asam sulfat dan asam flourida merupakan asam kuat yang secara 
umum dikeluarkan ledakan gunung berapi (vulkanik). 
Sumber alami asam yang sangat banyak berperan dalam 
pelapukan batuan secara kimia adalah karbon dioksida yang 
disebut dengan asam arang (CO2). Gas ini melarut dalam air membentuk asam karbonat (H2CO3) dan merupakan asam lemah. 
Meski asam karbonat termasuk asam lemah, namun asam ini amat banyak ditemukan di permukaan bumi. Karena itu asam karbonat merupakan agen utama pelapukan kimia yang paling efektif. 
Batuan yang mengandung mineral – mineral karbonat, misalnya 
batu gamping (batu kapur atau limestone) sangat mudah dilapukan 
oleh asam karbonat. 
Pelarutan batu gampingoleh hujan yang banyak mengandung 
asam karbonat juga menimbulkan gejala – gejala karst, 
seperti : 
    •	Danau karst (dolina)
    •	Gua dan sungai di bawah tanah 
    •	Stalaktit dan stalagmit