Daftar Isi :
Proses - proses Pada Lithosfer dan Atmosfer Bumi
1. Proses Pelapukan di kulit Bumi
a. Pelapukan Mekanik
b. Pelapukan Kimiawi
Proses - proses Pada Lithosfer dan Atmosfer Bumi
1. Proses Pelapukan di kulit Bumi
a. Pelapukan Mekanik
b. Pelapukan Kimiawi
E. Proses – proses pada Lithosfer dan Atmosfer Bumi
Bumi terdiri dari tiga bagian utama :
· Litosfer
tiga jenis batuan.
- Batuan
beku :
padat.
- Batuan
sedimen :
hasil pengendapan dari batuan beku yang
telah
mengalami proses pelapukan dan erosi.
- Batuan
metamorf :
batuan yang berasal dari batuan beku
atau batuan
sedimen.
· Hidrosfer
· Atmosfer
1.Proses pelapukan di kulit bumi
Dalam jangka waktu relatif lama mineral – mineral di dalam
bebatuan akan mengalami perubahan akibat diserang oleh
agen pelapukan. Agen pelapukan di permukaan Bumi dapat
berupa air, angin, tumbuh – tumbuhan, manusia, hewan,
dan zat – zat kimia.
Agen – agen pelapukan ini akan memecahkan bebatuan besar
menjadi bebatuan berukuran kecil. Kemudian dengan bantuan
gaya gravitasi, angin, dan air bergeraklah partikel – partikel
yang melapuk tersebut. Sehingga partikel – partikel baru akan
menggantikan untuk dimunculkan terhadap agen – agen
pelapukan.
Dengan demikian, proses pelapukan berlangsung terus –
menerus, partikel bebatuan yang mengalami penurunan lereng
pengaruh gaya gravitasi disebut mass wasting
(pembuangan massa).
Terdapat tiga proses yang harus kita bedakan :
a) Pelapukan : memecahkan batuan dan mungkin mengubah
susunan kimia bebatuan di permukaan Bumi.
b) Mass wasting: memindahkan material batuan yang sudah
melapuk menuruni lereng di bawah pengaruh
gaya gravitasi.
c) Erosi : mengangkut material bebatuan yang sudah
melapuk atau pun belum melalui agen yang
bergerak seperti, angin, air, dan es.
Ada dua macam pelapukan batuan yaitu, pelapukan mekanik
dan pelapukan kimawi.
a.Pelapukan Mekanik
Proses pemecahan bebatuan besar menjadi kecil dan bebatuan
kecil menjadi halus, tanpa ada perubahan kimia pada mineral –
mineral penyusunnya.
Melalui celah – celah yang terdapat pada bebatuan, sehingga
mudah dirusak oleh agen – agen pelapukan. Ada 5 proses alami pelapukan mekanik.
(1) Aksi air beku
Aksi air beku adalah efek mekanik dari air beku yang
terdapat pada celah – celah bebatuan. Aksi ini dapat dibuat
menjadi aksi irisan air beku (frost wedging) dan dorong air
beku (frost heaving)
(2) Pemuaian akibat pembebasan tekanan
Lapisan luar bebatuan memuai lebih besar dari pada
lapisan dalam dari bebatuan. Akibatnya lapisan – lapisan
luar bebatuan terpisah dari badan bebatuan,
sehingga lapisan bebatuan terluar menjadi terkelupas.
(3) Pemuaian termal
Siklus harian perubahan suhu dapat memecahkan bebatuan
terutama di daerah padang pasir. Dimana variasi suhu antara
siang hari dengan suhu dimalam hari dapat menyebabkan
retakan pada bebatuan.
(4) Tekanan dari kristal garam
Pada daerah beriklim kering (tropis), pelapukan mekanisme
sering disebabkan oleh pertumbuhan kristal garam.
Pada siang hari, panas Matahari akan menguapkan air yang mengandung garam sehingga garamnya mengkristal.
Oleh karena kristal – kristal garam sangat tajam,
maka pertumbuhan kristal garam menghasilkan tegangan
kuat. Sebagai hasilnya, batuan yang sangat keras pun dapat
hancur dan menjadi pasir.
(5) Kegiatan biologi
Pelapukan mekanik akibat kegiatan biologi (tumbuhan,
binatang, termasuk manusia) sering juga disebut sebagai
pelapukan organik. Contoh pelapukan organik yang mudah
kamu temukan adalah retaknya atau pecahnya sebuah
bebatuan di dekat pepohonan.
Pelapukan organik juga dapat dilakukan oleh bakteri, atau
binatang – binatang kecil, seperti cacing tanah, semut atau tikus.
b.Pelapukan Kimiawi
Dalam pelapukan kimia, selain batuan besar pecah menjadi kecil, material bahan pun mengalami perubahan kimia. Ada tiga agen pelapukan kimia yaitu, air hujan, oksigen, dan asam.
Agen pelapukan kimia yang paling efektif adalah asam. Asam digolongkan sebagai asam kuat dan asam lemah.
Asam sulfat dan asam flourida merupakan asam kuat yang secara
umum dikeluarkan ledakan gunung berapi (vulkanik).
Sumber alami asam yang sangat banyak berperan dalam
pelapukan batuan secara kimia adalah karbon dioksida yang
disebut dengan asam arang (CO2). Gas ini melarut dalam air membentuk asam karbonat (H2CO3) dan merupakan asam lemah.
Meski asam karbonat termasuk asam lemah, namun asam ini amat banyak ditemukan di permukaan bumi. Karena itu asam karbonat merupakan agen utama pelapukan kimia yang paling efektif.
Batuan yang mengandung mineral – mineral karbonat, misalnya
batu gamping (batu kapur atau limestone) sangat mudah dilapukan
oleh asam karbonat.
Pelarutan batu gampingoleh hujan yang banyak mengandung
asam karbonat juga menimbulkan gejala – gejala karst,
seperti :
• Danau karst (dolina)
• Gua dan sungai di bawah tanah
• Stalaktit dan stalagmit
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijak sesuai dengan semangat kemajuan yang membangun Blog ini dan Jangan keluar dari topik