D. LAMBANG UNSUR
Lambang unsur diturunkan dari nama unsur itu berdasarkan
aturan yang telah ditetapkan.
dimana
Z = nomor atom =
jumlah proton
X = lambang unsur
A = nomor massa atom
= jumlah proton + jumlah neutron
Aturan penulisan
lambang unsur sebagai berikut :
Contoh :
Hidrogen → H
Oksigen → O
Karbon → C
Nitrogen → N
Huruf Pertama,
Huruf Kedua,
Contoh :
Aluminium → Al
Magnesium → Mg
Cobalt → Co
Tabel 2. Unsur Non – Logam
2. Rumus Kimia
Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah relatif
atom – atom yang terdapat dalam suatu zat.
Rumus molekul (RM)
adalah rumus kimia yang menyatakan
jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu molekul.
Contoh : H2O
(air)
Tiap molekul air
terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O
Contoh : C6H12O6
(glukosa)
Tiap molekul glukosa terdiri dari 6 atom C, 12 atom H,
dan 6 atom O.
Rumus Emperis (RE)
adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling
sederhana antara jumlah atom dalam suatu zat.
Contoh :
Air H2O → H2O
Glukosa C6H12O6
→ RE – nya CH2O
3. Bilangan Oksidasi (BO)
Bilangan oksidasi adalah bilangan yang diberikan pada suatu
unsur menurut aturan tertentu untuk menyatakan tingkat
oksidasi. Bilangan oksidasi (BO) suatu unsur pada senyawa
pada umumnya sama dengan jumlah elektron yang dilepas atau
diserap.
Aturan penentuan BO
a. Unsur bebas dan molekul beratom sejenis memiliki bilangan
oksidasi sama
dengan nol (BO = 0).
Contoh :
Natrium, Na
Besi, Fe
Nitrogen, N2
Hidrogen, H2
Oksigen, O2
b. Flourin unsur yang paling elektronegatif, memiliki bilangan
oksidasi – 1
pada setiap senyawanya.
c.
Bilangan oksidasi logam selalu positip
Contoh :
golongan IA, memiliki
BO +1
Li, Na, K, Rb, Cs,
dan Fr
d. Bilangan oksidasi unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan
muatannya.
Contoh :
Ion Calsium, Ca2+
→ memiliki BO = +2
Ion Aluminium, Al3+
→ memiliki BO = +3
e. Bilangan oksidasi H umumnya +1, kecuali dalam
senyawa hidrida (senyawa antara unsur logam dengan
hidrogen). H memiliki bilangan oksidasi – 1.
Contoh :
pada senyawa NaH, BaH2 dan lainnya.
f.
Bilangan oksidasi O umumnya – 2, kecuali
·
Dalam senyawa F2O, bilangan oksidasi O = +
2
· Dalam Peroksida(misalnya H2O dan Na2O2),
bilangan oksidasi O = – 1.
· Dalam senyawa superoksida(misalnya K2O)
bilangan oksidasi O = – 2.
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa
sama dengan nol.
Contoh :
Senyawa Cu(NO3)2
memiliki BO = 0.
(1xBO Cu + 2xBO N +
6xBO O) = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam suatu
poliatom sama dengan muatannya.
Contoh :
Senyawa Cr2O72-
memiliki BO = – 2
(2xBO Cr + 7xBO O) = –
2