Materi dan Perubahannya (3)



Daftar Isi : 
1. Lambang Unsur 
2. Rumus Kimia 
3. Bilangan Oksidasi (BO) 

D. LAMBANG UNSUR

 

1.  Lambang Unsur

Lambang unsur diturunkan dari nama unsur itu berdasarkan 

aturan yang telah ditetapkan.


1 

 

dimana

Z = nomor atom = jumlah proton

X = lambang unsur

A = nomor massa atom

   = jumlah proton + jumlah neutron

 

Aturan penulisan lambang unsur sebagai berikut :

·   Atom dengan lambang satu huruf diambil dari huruf pertama 
    nama ilmiah unsur yang bersangkutan dan ditulis dengan 
    huruf kapital (huruf besar).

 

Contoh :

Hidrogen H

Oksigen O

Karbon C

Nitrogen N

 

·  Atom dengan lambang dua huruf

 

Huruf Pertama,

Diambil dari huruf pertama nama ilmiah unsur yang 
bersangkutan dan dituliskan menggunakan huruf kapital 
(huruf besar)

 

Huruf Kedua,

Diambil dari salah satu huruf nama ilmiah unsur yang 
bersangkutan dan dituliskan dengan huruf kecil.

 

Contoh :

    Aluminium Al

    Magnesium Mg

    Cobalt Co

    Plumbum Pb


Berikut tabel beberapa atom unsur jenis logam dan 
Non – logam.


Tabel 1. Unsur Logam

Tabel 1. Unsur Logam




















 

 

    Tabel 2. Unsur Non – Logam

    

    Tabel 2. Unsur Non – Logam

  


 

2.  Rumus Kimia

Rumus kimia suatu zat menyatakan jenis dan jumlah relatif 

atom – atom yang terdapat dalam suatu zat.

 

Rumus molekul (RM) 

adalah rumus kimia yang menyatakan 

jenis dan jumlah atom yang menyusun suatu molekul.

 

 

Contoh : H2O (air)

Tiap molekul air terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O

 

Contoh : C6H12O6 (glukosa)

Tiap molekul glukosa terdiri dari 6 atom C, 12 atom H, 

dan 6 atom O.

 

Rumus Emperis (RE) 

adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling 

sederhana antara jumlah atom dalam suatu zat.

 

Contoh :

Air H2O H2O

Glukosa C6H12O6 → RE – nya CH2O

 

3.  Bilangan Oksidasi (BO)

Bilangan oksidasi adalah bilangan yang diberikan pada suatu 

unsur menurut aturan tertentu untuk menyatakan tingkat 

oksidasi. Bilangan oksidasi (BO) suatu unsur pada senyawa 

pada umumnya sama dengan jumlah elektron yang dilepas atau 

diserap.

 

Aturan penentuan BO

 

a.  Unsur bebas dan molekul beratom sejenis memiliki bilangan 

    oksidasi sama dengan nol (BO = 0).

Contoh :

Natrium, Na

Besi, Fe

Nitrogen, N2

Hidrogen, H2

Oksigen, O2

 

b.  Flourin unsur yang paling elektronegatif, memiliki bilangan 

    oksidasi – 1 pada setiap senyawanya.

 

c.   Bilangan oksidasi logam selalu positip

Contoh :

golongan IA, memiliki BO +1

Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr

 

d.  Bilangan oksidasi unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan 

    muatannya.

Contoh :

Ion Calsium, Ca2+ memiliki BO = +2

Ion Aluminium, Al3+ memiliki BO = +3

 

 

e.  Bilangan oksidasi H umumnya +1, kecuali dalam 

    senyawa hidrida (senyawa antara unsur logam dengan 

    hidrogen). H memiliki bilangan oksidasi – 1. 

    Contoh : pada senyawa NaH, BaH2 dan lainnya.

 

f.    Bilangan oksidasi O umumnya – 2, kecuali

·        Dalam senyawa F2O, bilangan oksidasi O = + 2

·        Dalam Peroksida(misalnya H2O dan Na2O2), 

        bilangan oksidasi O = – 1.

·        Dalam senyawa superoksida(misalnya K2O) 

        bilangan oksidasi O = – 2.

 

g.  Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam senyawa 

    sama dengan nol.

Contoh :

Senyawa Cu(NO3)2 memiliki BO = 0.

(1xBO Cu + 2xBO N + 6xBO O) = 0

 

h.  Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam suatu 

    poliatom sama dengan muatannya.

Contoh :

Senyawa Cr2O72-  memiliki BO = – 2

(2xBO Cr + 7xBO O) = – 2

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNAS 6

TUNAS 3

Ukuran Pemusatan dan Peyebaran Data Berkelompok