Selamat datang di blog saya, 
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman belajar dan mengajar saat di tempat les. Semoga pengalaman ini akan memberikan manfaat besar buat kita semua. Materi yang saya bagikan tentang Asam - Basa, berikut bahasan yang saya bagikan. 
Daftar isi : 
1. Teori Asam - Basa 
2. Klasifikasi Asam - Basa 
3. Kuat Asam - Basa 
4. Indikator Asam - Basa 
Senyawa yang merupakan asam – basa banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari – hari. Adapun teori yang mendasari konsep asam – basa
adalah sebagai berikut. 
 
1.  
Teori Asam – Basa 
a.  
Teori Asam – Basa Arrhenius 
Menurut Arrhenius, asam
adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air, sehingga konsentrasi
ion H+ dalam air meningkat. Basa adalah zat yang dapat melepaskan
ion OH –  di dalam air,
sehingga konsentrasi ion OH – dalam air meningkat. 
 
Contoh : 
 
 
b.  
Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry 
Menurut Bronsted –
Lowry, asam adalah spesi yang dapat memberikan (donor) proton H+.
Sementara basa adalah spesi yang dapat menerima (akseptor) proton H+.
 
Contoh : 
 
c.  
Teori Asam – Basa Lewis 
Menurut Lewis, asam
adalah spesi yang dapat menerima (akseptor) pasangan elektron bebas. Sedangkan
basa adalah spesi yang memberikan (donor) pasangan elektron bebas(PEB). 
 
Contoh : 
 
 
Contoh : 01 
Perhatikan reaksi
asam – basa Bronsted Lowry berikut ini. 
 
 
Spesi yang merupakan
pasangan asam – basa konjugasi adalah … 
A.  CH3COOH dengan HNO2
B.  NH4+ dengan NH3
C.  NH3 dengan H3O+
D.  CH3COOH2+ dengan NO2
E.  NH4+ dengan H2O
 
Pembahasan : 
Pasangan asam – basa konjugasi adalah spesi yang semua
atomnya sama, kecuali selisih satu atom hidrogen. 
NH4+ dengan NH3. 
 
Kunci : B 
 
Contoh : 02 
Perhatikan reaksi di bawah ini, 
 
         Spesi yang bersifat basa menurut teori Bronsted – Lowry adalah …
A.  CH3COOH dengan CH3COO – 
B.  NH3 dengan CH3COO –
C.  CH3COO – dengan NH4+
D.  CH3COOH dengan NH4+
E.  NH3 dengan NH4+
 
Pembahasan : 
Spesi basa Bronsted – Lowry adalah akseptor proton (memiliki atom H yang
lebih sedikit)
 
Kunci : B  
 
Contoh : 03 
Zat yang dapat bertindak sebagai basa Lewis adalah … 
A.  PH3
B.  BCl3
C.  CH4
D.  SO3
E.  CCl4
 
Pembahasan : 
Spesi basa Lewis adalah spesi yang dapat mendonorkan pasangan elektron
bebas (PEB). PH3 memiliki PEB, dimana P memiliki elektron valensi =
5, elektron yang dipakai untuk mengikat H sebanyak 3 buah elektron. Sehingga
atom P memiliki 2 buah elektron yang tidak berikatan atau sepasang elektron
bebas (PEB).
 
Kunci : A
 
Contoh : 04
Dalam persamaan reaksi berikut ini, 
 
CN + H2O → HCN + OH – 
 
CN –  berlaku sebagai
teori basa sesuai teori … 
A.  Arrhenius 
B.  Bronsted – Lowry 
C.  Lewis 
D.  Bronsted – Lowry dan Lewis 
E.  Arrhenius dan Lewis 
 
Pembahasan : 
Spesi CN –  dapat
menerima proton H+ dalam membentuk HCN, sehingga CN –  merupakan basa Bronsted – Lowry. Selain itu,
spesi CN –  juga memiliki
sepasang elektron pada atom pusatnya sehingga masih dapat mendonorkan PEB (basa
Lewis). 
 
Kunci : D 
 
Contoh : 05 
Spesi berikut yang tidak mungkin berlaku sebagai asam Bronsted – Lowry
adalah … 
A.  NH4+
B.  H2O
C.  HCO3 – 
D.  CO32– 
E.  H2CO3
 
Pembahasan : 
Spesi asam Brosnted – Lowry harus memiliki proton yang dapat didonorkan
sehingga CO3 2– tidak mungkin berlaku sebagai asam. 
 
Kunci : D 
 
2.  
Pengelompokan Asam – Basa 
Larutan asam – basa
berdasarkan kemampuan ionisasinya dapat dikelompokan menjadi. 
 
a.  
Asam – Basa Kuat 
Asam – basa kuat
mengalami ionisasi sempurna dalam air (ά = 1). 
Beberapa contoh asam
kuat : 
HCl, HBr, HI, HNO3,
H2SO4, HClO4
 
Beberapa contoh basa
kuat : 
LiOH, NaOH, KOH,
RbOH, CsOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2 dan
Ba(OH)2. 
 
b.  
Asam – Basa Lemah 
Asam – basa lemah
mengalami ionisasi sebagian dalam air 
( 0 < ά < 1). 
Asam lemah : 
CH3COOH,
HF, H2S, H2CO3, HNO2 ,H2SO3
, H3PO4
 
Basa lemah : 
NH3 / NH4(OH),
Be(OH)2, Al(OH)3, dan Fe(OH)2
 
3.  
Kekuatan Asam – Basa 
Kekuatan asam – basa
dinyatakan dalam derajat keasaman (pH). Berdasarkan kesetimbangan ionisasi air,
pH larutan asam < 7 dan pH larutan basa > 7. Penentuan derajat keasaman
(pH) suatu larutan dapat dihitung melalui persamaan berikut. 
Asam kuat terionisasi
sempurna di dalam air. Nilai [H+] dalam asam kuat ditentukan dengan
rumus. 
 
b.  
Asam Lemah 
Asam lemah mengalami
ionisasi sebagian di dalam air. Nilai [H+] dalam asam dapat
ditentukan dengan rumus. 
 
  
c.  
Basa Kuat 
Terionisasi sempurna
dalam air. Nilai [OH – ] dalam basa kuat dapat ditentukan dengan rumus.
 
 
d.  
Basa Lemah 
Terionisasi sebagian
dalam air. Nilai [OH – ] dalam basa lemah dapat ditentukan dengan rumus.
 
4.  
Indikator Asam – Basa 
Harga pH suatu
larutan dapat diketahui dengan menggunakan pH meter atau suatu indikator.
Berikut ini beberapa contoh indikator asam – basa beserta perubahan warna dan
trayek pH – nya. 
 
 
  | 
   Indikator 
   | 
  
   Perubahan warna 
   | 
  
   Trayek pH 
   | 
 
 
  | 
   Metil Jingga  
   | 
  
   Merah – kuning  
   | 
  
   3,1 – 4,4  
   | 
 
 
  | 
   Metil Merah  
   | 
  
   Merah – Kuning  
   | 
  
   4,2 – 6,2  
   | 
 
 
  | 
   Lakmus  
   | 
  
   Merah – Biru  
   | 
  
   4,5 – 8,3  
   | 
 
 
  | 
   Bromtimol biru  
   | 
  
   Kuning – Biru  
   | 
  
   6,0 – 7,6  
   | 
 
 
  | 
   Fenoltalein  
   | 
  
   Tak berwarna – Merah  
   | 
  
   8,3 – 10,0  
   |