B.Jenis
– jenis gaya
Ada empat jenis gaya yang biasa bekerja pada suatu benda, yaitu gaya berat, gaya normal, gaya gesekkan, dan gaya tegangan tali. Serta gaya – gaya yang menimbulkan gaya sentripetal yang menyebabkan benda bergerak melingkar.
1. Gaya
Berat ( w )
Gaya yang ditimbulkan oleh adanya gaya gravitasi dari planet (bumi). Jadi
kesimpulannya benda memiliki (gaya) berat yang berbeda – beda, tidak dengan
massa benda. Atau dengan kata lain massa benda selalu tetap dan gaya berat
benda selalu berubah – ubah. Dan arah dari gaya berat selalu menuju
pusat
gravitasi ( ke bawah ).
Dimana :
Gambar gaya Berat
:
2. Gaya
Normal ( N )
Gaya normal muncul untuk mengimbangi gaya berat dan harus
tegak lurus
bidangnya meskipun bidangnya miring.
3. Gaya
Gesekan ( fg )
Gaya interaksi antara bidang alas benda dengan bidang yang
ditempati benda ( bisa berbentuk tanah,atau lantai, atau lainnya). Karena
secara umum semua permukaan benda memiliki kontur permukaan yang tidak seratus
persen mulus. Kecuali kaca datar atau permukaan es, yang sudah pasti licin
sekali. Tingkat kekasaran kontur permukaan benda ini disebut koefisien gesekan (μ).
Koefisien gesekan benda akan terbagi sesuai dengan keadaan
benda, misalnya benda dalam keadaan diam maka koefisiennya disebut koefisien
gesek statis dan diberikan simbol (μs). Kemudian gaya
interaksi alas benda dengan bidang yang ditempatinya disebut gaya gesek statis
( fs ).
Untuk benda yang dalam keadaan bergerak, maka koefisiennya
disebut dengan koefisien gesek kinetis dan diberi simbol ( μk ).
Dan gaya interaksinya disebut dengan gaya gesek kinetis ( fk ).
Besaran nilai koefisien gesekan berkisar 0 ≤ μ ≤ 1yang
berarti nilai koefisien gesekkan tidak akan pernah bernilai 1 (satu). Akan
tetapi dapat bernilai 0 (nol) dan disebutkan di dalam soal dengan kata “licin”.
Secara umum rumus gaya gesek, (fg).
Kesimpulannya = besar gaya gesek ditentukan oleh nilai
koefisien gesekan dan gaya Normalnya.
Dan untuk gaya gesek statis, fs :
Catatan tentang koefisien gesekan, umumnya nilai koefisien
gaya gesek selalu lebih besar dari pada nilai koefisien gesek kinetis ( μs
> μk ).
Dan saat benda bergerak oleh suatu gaya ke arah tertentu,
maka arah gaya gesek selalu berlawanan arahnya dengan gaya tersebut.
4. Gaya
Tegangan Tali ( T )
Tegangan tali ( T ) = merupakan gaya tegang yang bekerja
pada ujung – ujung tali. Jika tali dianggap ringan (beratnya diabaikan), maka
gaya tegangan dianggap sama besar.
5. Gaya
Sentripetal
Suatu benda yang bergerak melingkar beraturan mengalami
percepatan dengan arah tegak lurus terhadap vektor kecepatan menuju pusat
lingkaran.
Dimana :
Dengan mengingat hubungan antara kecepatan sudut ω dengan
kecepatan linier/tangensial v .
Dan
jika dihubungkan dengan hukum II Newton, maka akan menjadi gaya sentripetal
seperti rumus di bawah ini.
Arah
percepatan senteripetal tegak lurus terhadap vektor kecepatan, yaitu menuju
pusat lingkaran sehingga arah gaya sentripetaljuga tegak lurus terhadap vektor
kecepatan, yaitu menuju pusat lingkaran. Asal gaya sentripetal datangnya sebagai
resultan gaya.
Misalnya
:
· Tegangan tali
· Gaya gravitasi
· Dan lain sebagainya
Misal
gaya tali di bawah ini
Bola
bergerak dalam lintasan melingkar dan tidak meninggalkan lingkaran, itu berarti
resultan gaya yang bekerja pada bola membuatnya setimbang pada lingkaran ΣF =
0.
Untuk
kasus benda – benda luar angkasa :
Contoh 01 :
Sebuah
bola bermassa 0,6 kg diikat pada bagian ujung seutas tali dengan panjang 1,5
meter.
Bila
bola berputar dalam satu lingkaran horizontal seperti gambar berikut. Jika tali
dapat menahan tegangan maksimum sebesar 40 N. Berapa kelajuan maksimum bola
sebelum tali putus.
Pembahasan :
Kecepatan
maksimum bola, berarti sebelum tali putus