Selasa, 28 Juli 2020

GAYA DAN PERCEPATAN 1

Selamat datang ke blog saya, 
Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi materi pembelajaran tentang GAYA DAN PERCEPATAN yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Ada pun materi yang diajarkan, menitik beratkan tentang gaya saja.

Daftar isi : 
1. Defenisi Gaya 
2. Satuan Gaya 
3. Melukiskan gaya 
4. Jenis - jenis gaya

Defenisi gaya :
Sesuatu berupa dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan perubahan pada bentuk benda, arah gerak benda, dan kelajuan gerak benda.
 
Satuan gaya :
Satuan gaya dalam sistem satuan internasional (SI) adalah Newton dan dituliskan N, sedangkan dalam satuan lain (cgs) disebut dyne (dy).

GAYA DAN PERCEPATAN 1

Notasi penulisan gaya :
Gaya yang menjadi penyebab utama dinotasikan dengan haruf kapital, seperti gaya dorong dituliskan dengan gaya F (menggunakan huruf kapital), sedangkan gaya gesek ditulis dengan huruf kecil  f.

 

Jenis – jenis gaya :
1.   Gaya sentuh :
Gaya yang bekerja dengan cara kontak lansung terhadap objeknya. 
Contoh gaya sentuh : 
gaya dorong, gaya tarik, gaya sepak, dan lain sebagainya
 
2.   Gaya tak sentuh :
Gaya yang bekerja secara tidak terhadap objek. 
Contoh gaya tak sentuh : 
gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan lain sebagainya

GAYA DAN PERCEPATAN 1


Macam – macam gaya :
1.   Gaya otot
2.   Gaya pegas
3.   Gaya magnet
4.   Gaya mesin
5.   Gaya listrik
6.   Gaya gravitasi bumi

Alat ukur gaya adalah neraca pegas 

GAYA DAN PERCEPATAN 1

Melukiskan gaya

Gaya merupakan besaran vektor, besaran yang memiliki nilai besar dan memiliki arah. Biasanya melukiskan gaya lebih simpel menggunakan sebuah garis yang ujungnya diberikan arah tanda panah. Sehingga panjang garis mewakili besaran nilai vektornya dan arah tanda panahnya menunjukkan arah gaya. 

GAYA DAN PERCEPATAN 1

Gaya Berat (w) = gaya yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. 

GAYA DAN PERCEPATAN 1


Gaya normal (N) = gaya yang muncul setelah kemunculan gaya gravitasi, dan arahnya selalu berlawanan dengan arah gaya gravitasi w.

Gaya normal Pada Bidang datar (Horizontal)

GAYA DAN PERCEPATAN 1

Gaya normal Pada Bidang miring

GAYA DAN PERCEPATAN 1

Gaya normal Pada Bidang datar (vertikal) 

GAYA DAN PERCEPATAN 1


Sabtu, 18 Juli 2020

RANGKAIAN ARUS LISTRIK dc


   A.     Rangkaian Arus searah 
          1)      Alat ukuran Besaran Kuat Arus dan Bedapotensial listrik
                 Mengukur Besaran Kuat Arus Listrik (I)

                     Untuk mengukur besar kuat arus listrik pada rangkaian di atas : 
                                                                            

                    Keterangan :
NJ = Nilai Jarum
NS = Nilai Saklar
NBM = Nilai Batas Maksimum

              Alat ukur kuat arus listrik disebut Amperemeter dan memiliki nilai batas maksimum NBM : 
                           

                     


Contoh 01 : (Menentukan nilai kuat arus dengan membaca alat ukur Amperemeter)
Perhatikan gambar di bawah ini, lalu tentukan nilai kuat arus listrik sesuai dengan laporan ilmiah.  

Jika nilai batas maksimum (NBM) yang digunakan adalah 50 dan nilai saklar yang digunakan 250 miliamper (mA). 

Penyelesaian : 

Maka silahkan coba kerjakan dengan menggunakan NBM 10 dan NBM 250, dan tetap menggunakan nilai saklar (NS) 250 mA.
  
Mengukur Besaran Bedapotensial listrik (V) 

Untuk mengukur bedapotensial listrik pada rangkaian di atas :

Keterangan :
NJ = Nilai Jarum
NS = Nilai Saklar
NBM = Nilai Batas Maksimum

Alat ukur beda potensial listrik disebut voltmeter dan memiliki nilai batas maksimum NBM :




Contoh 02 : (Menentukan nilai bedapotensial dengan membaca alat ukur voltmeter)
Perhatikan gambar di bawah ini, lalu tentukan nilai bedapotensial listrik sesuai dengan laporan ilmiah. Jika menggunakan nilai batas maksimum (NBM) 250 dan nilai saklar 10 volt dc. 



Maka silahkan coba kerjakan dengan menggunakan NBM 10 dan NBM 50, dan tetap menggunakan nilai saklar (NS) 10 volt. 

 2)      Hukum ohm
            “Kuat arus dalam suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung – ujung
              rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. 

              

                  
                        


                         Rangkaian Percobaan Ohm : 
                                                                    


Kode warna :
Resistor ada dua model, resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor). Yang dimaksudkan model di sini adalah nilai-nya, ada resistor yang bernilai tetap dan ada resistor yang bernilai tidak tetap.Untuk resistor yang bernilai tetap biasanya menggunakan kode warna, ada yang memiliki empat kode warna dan lima kode warna. Namun disini kita hanya membahas resistor yang memiliki empat kode warna. Sedangkan resistor dengan lima kode warna silahkan anda cari sebagai tugas mandiri.  
        Tugas Mandiri : Cari Tabel Kode warna Resistor  

Resistor tidak tetap (Variable Resistor) :
Potensiometer 50K 

Jika pada 50K pada potensiometer, nilai resistor berubah dari 0 Ω (minimum) hingga nilai 50 kΩ (maksimum). 


 3) Hambatan Jenis 


PENULIS : PARULIAN SIMORANGKIR





















































































































































































































Pengikut