Interferensi gelombang bunyi dapat dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu :
1. Interferensi Konstruktif (maksimum)
Maksudnya gabungan dari 2 sumber bunyi atau lebih dapat
menghasilkan bunyi yang lebih kuat (dominan) dari bunyi
yang dihasilkan sumbernya.
Jika di dalam soal disebutkan penguatan pertama, berarti n = 0.
2. Interferensi Destruktif (minimum )
Terjadinya saling melemahkan kuat bunyi dari 2 sumber bunyi
atau lebih yang mengakibatkan kita tidak dapat mendengar
bunyi yang datang ke pengamat.
Jika dikatakan di dalam soal, terjadi pelemahan maka n = 0
Contoh : 01
Dua buah pengeras suara koheren A dan B dipisahkan
pada jarak 3,60 meter. Seorang pengamat yang berada
sejauh 2,7 meter dari pengeras suara B.
Sehinga terbentuk sebuah segitiga ABC yang merupakan
segitiga siku - siku. Kedua pengeras suara mengeluarkan
bunyi dengan frekuensi sama 95 Hz dan cepat rambat
bunyi di udara saat itu adalah 342 m/s. Tentukan pengamat
tadi mendengar bunyi kuat atau sama sekali tidak
mendengarkan bunyi apa pun.
Pembahasan :
dengan menggunakan dalil Phytagoras kita dapat menghitung
jarak sumber bunyi A terhadap pengamat, seperti yang
diperlihatkan pada gambar di atas.
lalu kita dapat menghitung beda jarak sumber bunyi A ke P dengan sumber bunyi B ke P. Selanjutnya kita dapat
menentukan terjadi pelemahan atau penguatan bunyi yang
dialami si pengamat.
dari hasil perhitungan di atas tidak terjadi pelemahan, sebab nilai n tidak sama dengan nol.
Hasil perhitungan di atas memberikan nilai n = 0, berarti terjadi penguatan bunyi.
Contoh : 02
Dua buah pengeras suara saling berhadapan pada
jarak pisah 100 meter dan dihubungkan ke pembangkit
sinyal yang sama. Memberikan sinyal dengan frekuensi
110 Hz. Kemudian seseorang berjalan sepanjang
garis mulai dari salah satu pengeras suara menuju ke
pengeras suara yang lainnya dengan kecepatan konstan
2,0 m/s. Diukur dari saat t = 0, pada kedudukan awalnya,
kapankah orang itu akan mendengar :
a) Bunyi paling lemah
b) Bunyi paling kuat
Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu adalah 330 m/s.
Pembahasan :
Bagian a) Bunyi paling lemah
terlebih dahulu kita hitung panjang gelombang bunyi yang terjadi,
selanjutnya kita menentukan kapan dan dimana terjadi pelemahan bunyi terjadi.
<=> jarak pelemahan,
Bagian b) Bunyi paling kuat
<=> jarak,
Pada gambar di bawah ini, ditunjukan dua sumber bunyi yang
identik dan sefase, mengeluarkan puncak gelombang pada
saat yang bersamaan.
panjang gelombangnya 100 cm, jika r2 = 150 cm. Tentukanlah jarak r1 yang mungkin pada keadaan dimana :
a) Terdengar bunyi paling kuat di titik P
b) Terdengar bunyi paling lemah di titik P
Pembahasan :
Bagian a) saat bunyi paling kuat di titik P
berikutnya,
Bagian b) saat bunyi paling lemah di titik P
berikutnya,