A. Transfomasi dan Postulat Relativitas Khusus
1. Relativitas Newton
Misalkan anda sedang berada di atas kereta api yang sedang melaju dengan kelajuan 60 km/jam terhadap orang yang diam di tepi rel. Kemudian anda berjalan di atas kereta api dengan kelajuan 5 km/jam searah dengan gerak kereta api.
Pengamat 1 ( pengamat yang diam di atas kereta api )
Menyatakan kelajuan anda yang sedang berjalan di atas kereta api adalah 5 km/jam.
Pengamat 2 ( pengamat yang diam di tepi rel kereta api )
Menyatakan kelajuan anda yang sedang berjalan di atas kereta api sama dengan 65 km/jam.
Jadi terlihat untuk menentukan letak sebuah titik dalam ruang, kita memerlukan suatu sistem koordinat atau kerangka acuan. Seorang pengamat memerlukan suatu kerangka acuan dengan sistem koordinat ( x, y, z ). Jadi, kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat, misalnya sistem koordinatnya ( x, y, z) dimana seseorang pengamat melakukan pengamatan terhadap suatu kejadian.Menurut relativitas, kejadian – kejadian yang diamati dari kerangka acuan inersial, yaitu kerangka acuan dimana hukum Newton I ( hukum inersia ) berlaku.
Hukum I Newton menyatakan bahwa jika pada suatu benda tidak bekerja gaya resultan ( ƩF = 0 ), maka benda akan selamanya diam atau selamanya bergerak dengan kecepatan konstan ( v = c ) pada garis lurus.
Galileo dan Newton mengemukakan prinsip relativitas Newton, yaitu hukum – hukum mekanika berlaku sama pada semua kerangka acuan inersial.
Menurut pengamat yang diam di pinggir jalan, mobil truk yang sedang melintas di posisi A menuju posisi B, melintasi papan reklame. Berbeda dengan pengamat yang diam di dalam mobil truk, papan reklame ‘terkesan bergerak’ melintas mobil truk. Gambar mobil truk melintas di jalan raya menunjukkan gerak relatif.
2. Transformasi Galileo
Relativitas berhubungan dengan dua kerangka acuan yang saling bergerak dengan kecepatan konstan ( v = c ). Berikut penjelasan Transformasi Galileo, perhatikan dengan baik.
Mari kita tinjau kembali orang yang berjalan di dalam kereta api yang sedang bergerak meninggalkan stasiun kereta api.
Gambar 2 di atas menunjukan ada dua kerangka acuan yakni, kerangka acuan XYZ dengan titik asal O dan kerangka acuan bergerak X’Y’Z’ dengan titik asal O’bergerak dengan kecepatan konstan (tetap).
Kerangka acuan S ( X,Y,Z ) berhubungan dengan pengamat yang diam di stasiun kereta api. Dan kerangka acuaan S’ ( X’,Y’,Z’ ) berhubungan dengan pengamat yang berada di dalam kereta api yang sedang bergerak.
Saat awal ( t = t’ = 0 ) :
Kedua titik asal kerangka berimpit ( O = O’ ), menurut transformasi Galileo, kedua kerangka acuan mencatatkan waktu yang sama ( t = t’ ).
Saat bergerak ( ∆t = t ) :
Koordinat setiap benda pada kerangka acuan S’ dapat kita nyatakan dengan koordinat pada kerangka acuan S.
Koordinat y dan z dari benda tidak berubah karena kerangka acuan S’ hanya bergerak pada sumbu x dan tidak pada kedua sumbu lainnya. Sehingga :
Dan Transformasi kebalikannya :
Untuk memperoleh transformasi Galileo untuk kecepatan, persamaan (3) harus kita turunkan terhadap waktu.
Dengan cara yang sama maka akan diperoleh transformasi Galileo untuk kecepatan.
Transformasi kebalikan :
Keterangan :
Contoh 01 :
Sebuah mobil bak terbuka bergerak dengan kelajuan 15 m/s. Anto yang berada di dalam mobil tersebut melemparkan sebuah bola vertikal ke atas dengan kelajuan 6 m/s. Tuliskan fungsi kedudukan terhadap waktu bila bola diamati :
a) Anto
b) David yang diam di tepi jalan
Pembahasan :
Perhatikan kedudukan David, diam di tepi jalan sebagai kerangka acuan S tidak bergerak (diam) dan Anto sebagai kerangka acuan yang bergerak S’. Dengan demikian dapat kita sebut kerangka acuan S’ bergerak terhadap kerangka acuan S dengan kelajuan v = 15 m/s dalam arah sumbu x. Dan Bola bergerak terhadap Anto sebagai kerangka acuan S’ searah sumbu y dengan kecepatan awal v0 = 6 m/s dan percepatan a = - g = - 10 m/s^2 . Maka dengan menggunakan transformasi Galileo.
Bagian a) ( kerangka bergerak S’)
Gerak bola dalam kerangka acuan S’(Anto) hanyalah dalam arah vertikal (sumbu Y’), untuk sumbu X’ = 0 dan untuk sumbu Z’= 0. Maka untuk sumbu Y’ akan berlaku GLBB.