Tujuan Instruksional Utama (TIU)
Siswa memahami berbagai sistem bilangan serta dapat 
menerapkannya baik dalam Matematika, mata pelajaran lain, 
maupun dalam
kehidupan sehari – hari. 
 
Daftar Isi : 
PANGKAT TAK SEBENARNYA
(Fungsi dan Persamaan Eksponen/Logaritma) 
1.  Pangkat tak sebenarnya 
1.1.   
Eksponen Bulat Positip 
1.2.   
Eksponen Bulat Negatip dan Nol 
1.3.   
Eksponen Rasional 
 
2.  Bilangan Irasional dan Bentuk Akar 
2.1.   
Menyederhanakan Bentuk – Bentuk Akar 
2.2.   
Merasionalkan Penyebut Pecahan 
 
 
1. Pangkat Tak Sebenarnya 
 
Istilah “Bilangan berpangkat” dipergunakan untuk bilangan yang 
ditulis
dalam bentuk an . Dimana a merupakan bilangan pokok 
dan n merupakan
bilangan pangkatnya. Bilangan pokok 
pada bilangan berpangkat merupakan anggota
bilangan real. 
Sedangkan bilangan pangkatnya (eksponen) boleh bernilai 
negatip,
nol, dan positip.
 
Sifat – sifat dasar bilangan berpangkat.
 
1.1.  Eksponen Bulat Positip
 
 
1.2.  Eksponen Bulat Negatip dan Nol 
 
1.3.  Eksponen Rasional
Dengan mengasumsikan
bahwa semua sifat – sifat 
dasar yang berlaku pada bilangan berpangkat positip 
berlaku juga pada bilangan berpangkat rasional. 
 
Contoh : 1
Perhatikan bilangan
berpangkat a1/2 sama dengan … 
 
 
Contoh : 2
Perhatikan bilangan
berpangkat a3/2 sama dengan … 
 
 
Contoh soal : 
 
Conso : 1
Persamaan (8x)2 = 16, hanya dipenuhi jika x sama
dengan … 
A.  ½ 
B.  2
C.  1½ 
D. 2/3 
E.  ¼ 
 
Pembahasan 1 : 
 
Terlihat
sisi kanan dan kiri memiliki bilangan faktor 2, 
dimana 8 bisa dibagi 2 dan 16
juga bisa dibagi dengan 2.
Bilangan pokok 2 yang berada di kedua sisi kanan dan kiri, 
kita coret.
Sehingga terbentuk persamaan berikut ini. 
 
Kunci : D
 
Conso : 2
Harga x yang memenuhi persamaan 
 
 
adalah … 
A.  2
B.  5
C.  9/5
D. – 9/5 
E.  2/5
 
Pembahasan 2 : 
 
 
Perhatikan persamaan di atas, kedua sisinya kita ubah 
menjadi persamaan
berpangkat yang memiliki basis 
(bilangan pokok) 2. 
 
 
Kunci : D
 
2. Bilangan Irasional dan Bentuk
Akar 
 
Kita telah
mempelajari sistem – sistem bilangan berikut.
1. Sistem bilangan Asli, A = {1,2,3,..}
2. Sistem bilangan Cacah, C = {0,1,2,3,…}
3. Sistem bilangan Bulat, B = {…, - 2, - 1, 0, 1, 2, …}
4. Sistem bilangan Rasional Q yang terdiri dari atas 
    himpunan bilangan bulat dan himpunan bilangan pecahan.
5. Sistem bilangan real R
 
 
Semua sistem bilangan di atas tertutup operasi penjumlahan 
dan perkalian. Dan juga berlaku hukum – hukum komutatif dan 
asosiatif pada operasi
penjumlahan dan perkalian. 
Serta hukum distributif perkalian terhadap
penjumlahan.
 
Di bawah ini diagram venn yang memperlihatkan hubungan 
sistem – sistem
bilangan tersebut di atas.
Bilangan rasional ialah bilangan yang dapat ditulis dalam 
bentuk a/b,
dimana b ≠ 0 ; a, b є {bilangan bulat}.
 
Contoh : 
Semua bilangan – bilangan di bawah ini merupakan bilangan 
rasional 0, 2,
5, 2/3, 3/8 dan seterusnya. Sebab :
- 0 = 0/1 atau 0/2 
 - 2 = 2/1 atau 4/2 
 
Dan seterusnya. 
 
Bilangan Irasional adalah bilangan real yang tidak merupakan 
bilangan
rasional, yaitu bilangan – bilangan yang tidak dapat 
ditulis dalam bentuk a/b. 
 
Conso : 3
Di bawah ini yang merupakan bilangan rasional
Pernyataan
yang benar …. 
A.  1,
2, dan 3
B.  1
dan 3
C.  2
dan 4
D. hanya
4
E.  semua
benar 
 
pembahasan 3 :
Maka
pernyataan yang benar (1) dan (3). 
 
Kunci : B 
 
  
2.1.  Menyederhanakan bentuk – bentuk
akar 
√a x √b = √ab, a >
0 dan b > 0 
 
Contoh : 
Sederhanakan √32 
 
Pembahasan : 
= √32 
= √16 x √2
= 4 x √2
= 4√2
 
Contoh : 
Sederhanakan √588
 
Pembahasan : 
=√588 
=√72 x 22
x 3
=14√3
 
Contoh : 
Sederhanakan 2√3 -
5√3 + 7√3
 
Pembahasan : 
= 2√3 - 5√3 + 7√3
= (2 – 5 + 7 )√3
= 4√3
 
Contoh : 
Sederhanakanlah √2 x
√6
 
Pembahasan : 
= √2 x √6
= √12
= √4 x 3
= 2√3
 
Contoh : 
Sederhanakanlah √2(3
- 2√2) 
 
Pembahasan : 
= √2(3 - 2√2)
= 3√2 – (2√2)√2
= 3√2 – 4 
 
 
Contoh : 
Sederhanakanlah (√2 -
√3)(√2 + √6) 
 
Pembahasan : 
= (√2 - √3)(√2 + √6)
= √2.√2 + √2.√6 -
√2.√3 - √3.√6
= √4 + √12 - √6 - √18
= 2 + 2√3 - √6 - 3√2
= 2(1 + √3) - √6 -
3√2
 
 
2.2.  Merasionalkan penyebut pecahan 
2.2.1.   
Bentuk
 
Contoh : 
Rasionalkan penyebut
pecahan dari 
 
 
2.2.2.   
Bentuk
 
Contoh :
Rasionalkan
penyebut pecahan
 
2.2.3.   
Bentuk
 
 
Contoh : 
Rasionalkanlah
penyebut pecahan dari