Rabu, 04 Oktober 2023

PANGKAT TAK SEBENARNYA (Fungsi dan Persamaan Eksponen/Logaritma)

Tujuan Instruksional Utama (TIU)
Siswa memahami berbagai sistem bilangan serta dapat 
menerapkannya baik dalam Matematika, mata pelajaran lain, 
maupun dalam kehidupan sehari – hari.
 
Daftar Isi :
PANGKAT TAK SEBENARNYA
(Fungsi dan Persamaan Eksponen/Logaritma)

1.  Pangkat tak sebenarnya

1.1.    Eksponen Bulat Positip

1.2.    Eksponen Bulat Negatip dan Nol

1.3.    Eksponen Rasional

 

2.  Bilangan Irasional dan Bentuk Akar

2.1.    Menyederhanakan Bentuk – Bentuk Akar

2.2.    Merasionalkan Penyebut Pecahan

 

 

1. Pangkat Tak Sebenarnya

 

Istilah “Bilangan berpangkat” dipergunakan untuk bilangan yang 
ditulis dalam bentuk an . Dimana a merupakan bilangan pokok 
dan n merupakan bilangan pangkatnya. Bilangan pokok 
pada bilangan berpangkat merupakan anggota bilangan real. 
Sedangkan bilangan pangkatnya (eksponen) boleh bernilai 
negatip, nol, dan positip.

 

Sifat – sifat dasar bilangan berpangkat.














 


1.1.  Eksponen Bulat Positip

 















 

1.2.  Eksponen Bulat Negatip dan Nol



 









1.3.  Eksponen Rasional
Dengan mengasumsikan bahwa semua sifat – sifat 
dasar yang berlaku pada bilangan berpangkat positip 
berlaku juga pada bilangan berpangkat rasional.

 

Contoh : 1

Perhatikan bilangan berpangkat a1/2 sama dengan …

 





 

Contoh : 2

Perhatikan bilangan berpangkat a3/2 sama dengan …

 





 


Contoh soal :

 

Conso : 1

Persamaan (8x)2 = 16, hanya dipenuhi jika x sama dengan …

A.  ½

B.  2

C. 

D. 2/3

E.  ¼


 

Pembahasan 1 :





 



Terlihat sisi kanan dan kiri memiliki bilangan faktor 2, 
dimana 8 bisa dibagi 2 dan 16 juga bisa dibagi dengan 2.









Bilangan pokok 2 yang berada di kedua sisi kanan dan kiri, 
kita coret. Sehingga terbentuk persamaan berikut ini.

 





Kunci : D

 

Conso : 2

Harga x yang memenuhi persamaan

 





 


adalah …

A.  2

B.  5

C.  9/5

D. – 9/5

E.  2/5

 

Pembahasan 2 :

 





 



Perhatikan persamaan di atas, kedua sisinya kita ubah 
menjadi persamaan berpangkat yang memiliki basis 
(bilangan pokok) 2.

 


 
















Kunci : D

 

2. Bilangan Irasional dan Bentuk Akar

 

Kita telah mempelajari sistem – sistem bilangan berikut.
1. Sistem bilangan Asli, A = {1,2,3,..}
2. Sistem bilangan Cacah, C = {0,1,2,3,…}
3. Sistem bilangan Bulat, B = {…, - 2, - 1, 0, 1, 2, …}
4. Sistem bilangan Rasional Q yang terdiri dari atas 
    himpunan bilangan bulat dan himpunan bilangan pecahan.
5. Sistem bilangan real R

 

 

Semua sistem bilangan di atas tertutup operasi penjumlahan 
dan perkalian. Dan juga berlaku hukum – hukum komutatif dan 
asosiatif pada operasi penjumlahan dan perkalian. 
Serta hukum distributif perkalian terhadap penjumlahan.

 

Di bawah ini diagram venn yang memperlihatkan hubungan 
sistem – sistem bilangan tersebut di atas.

















Bilangan rasional ialah bilangan yang dapat ditulis dalam 
bentuk a/b, dimana b ≠ 0 ; a, b є {bilangan bulat}.

 

Contoh :

Semua bilangan – bilangan di bawah ini merupakan bilangan 

rasional 0, 2, 5, 2/3, 3/8 dan seterusnya. Sebab :

  • 0 = 0/1 atau 0/2
  • 2 = 2/1 atau 4/2

Dan seterusnya.

 

Bilangan Irasional adalah bilangan real yang tidak merupakan 
bilangan rasional, yaitu bilangan – bilangan yang tidak dapat 
ditulis dalam bentuk a/b.

 

Conso : 3

Di bawah ini yang merupakan bilangan rasional










Pernyataan yang benar ….

A.  1, 2, dan 3

B.  1 dan 3

C.  2 dan 4

D. hanya 4

E.  semua benar

 

pembahasan 3 :














Maka pernyataan yang benar (1) dan (3).

 

Kunci : B

 

  

2.1.  Menyederhanakan bentuk – bentuk akar

√a x √b = √ab, a > 0 dan b > 0

 

Contoh :

Sederhanakan √32

 

Pembahasan :

= √32

= √16 x √2

= 4 x √2

= 4√2

 

Contoh :

Sederhanakan √588

 

Pembahasan :

=√588

=√72 x 22 x 3

=14√3

 

Contoh :

Sederhanakan 2√3 - 5√3 + 7√3

 

Pembahasan :

= 2√3 - 5√3 + 7√3

= (2 – 5 + 7 )√3

= 4√3

 

Contoh :

Sederhanakanlah √2 x √6

 

Pembahasan :

= √2 x √6

= √12

= √4 x 3

= 2√3

 

Contoh :

Sederhanakanlah √2(3 - 2√2)

 

Pembahasan :

= √2(3 - 2√2)

= 3√2 – (2√2)√2

= 3√2 – 4

 

 

Contoh :

Sederhanakanlah (√2 - √3)(√2 + √6)

 

Pembahasan :

= (√2 - √3)(√2 + √6)

= √2.√2 + √2.√6 - √2.√3 - √3.√6

= √4 + √12 - √6 - √18

= 2 + 2√3 - √6 - 3√2

= 2(1 + √3) - √6 - 3√2

 

 

2.2.  Merasionalkan penyebut pecahan

2.2.1.    Bentuk







 

Contoh :

Rasionalkan penyebut pecahan dari

 




















 


2.2.2.    Bentuk




 




Contoh :

Rasionalkan penyebut pecahan






















 

2.2.3.    Bentuk


 





























 

Contoh :

Rasionalkanlah penyebut pecahan dari











 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selasa, 03 Oktober 2023

SERI 10 PESAWAT SEDERHANA

Dikutip dari buku Mandiri 2 untuk kelas VIII SMP. Bab 2 Usaha dan Pesawat Sederhana.

KOP SMP WR SUPRATMAN 2 MEDAN


Soal 1 : (katrol)

Perhatikan gambar dua katrol berikut.

GAMBAR SOAL 1
















a. Tuliskan jenis katrol dari setiap katrol
b. Tentukan keuntungan mekanis setiap katrol
c. Jika semua gaya gesekan diabaikan, tentukan besar gaya F pada tiap
    katrol agar dapat menahan beban 10 kg tetap di tempatnya.

Pembahasan :

Bagian a)

Gambar (i) merupakan katrol tunggal tetap dan
gambar (ii) merupakan katrol tunggal bergerak.


Bagian b)

Katrol tunggal tetap memiliki Keuntungan Mekanis (KM = 1).
Dan dapat merubah arah gaya yang diberikan.

Katrol tunggal bergerak, memiliki keuntungan mekanis
(KM = 2).


Bagian c)

Jika semua gaya gesekan diabaikan (fg = 0).

Untuk Katrol Tunggal Tetap



GAMBAR PENYELESAIAN C1

Katrol Tunggal Bergerak :


GAMBAR PENYELESAIAN C2


Soal 2: (bidang miring)
Beban 1.200 N didorong mendaki bidang miring dari dasar sampai ke puncaknya, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.


GAMBAR SOAL 2


a. Tentukan keuntungan mekanik bidang miring
b. Tentukan besar gaya minimum F yang diperlukan untuk mendorong
    beban ke atas.
c. Mengapa pada praktik selalu diperlukan gaya dorong yang lebih besar
    dari pada gaya minimum F ?

Pembahasan :


Bagian a)

Keuntungan Mekanis bidang miring,



Bagian b)




Bagian c)

Perhatikan gambar, tidak semua permukaan bidang miring maupun datar. Memiliki permukaan yang licin (μ = 0). Sehingga tatkala beban w didorong naik ke atas, maka gaya gesek fg mengarah ke bawah. Dan perlu dicatat, arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak
benda.





Sabtu, 30 September 2023

Bentuk Akar Tak Hingga - 1


Daftar Isi :

1.  Akar bersusun dan tak berhingga
2.  Akar di dalam akar yang tak berhingga
 
 
Pengoperasian bentuk akar tidak asing lagi di dalam 
Matematika, seperti contoh :

·        √4 = …
·        √9 = …
· √0,125 = …
·      √x2 = …
 
Lalu yang menjadi pertanyaan, 
bagaimana menyelesaikan bentuk akar yang 
bersusun dan tak berhingga. 
Atau bagaimana menyelesaikan akar di dalam akar yang 
tak berhingga dengan pola yang sama dan terus menerus.

 

Contoh : 1
(akar di dalam akar dengan pola tertentu)
Nilai dari

Bentuk Akar Tak Hingga - 11










adalah ….
 
Pembahasan :
 
Misalkan,

Bentuk Akar Tak Hingga - 12










sehingga :

Bentuk Akar Tak Hingga - 13











Lalu kita pangkat tiga-kan ruas kiri dan kanan.

Bentuk Akar Tak Hingga - 14


 









Untuk menghilangkan tanda akar kuadrat, 
kedua ruas kiri dan kanan kita kuadratkan.

Bentuk Akar Tak Hingga - 15









Terakhir, kedua ruas kiri dan kanan sama – sama 
kita bagi n. Sehingga kita akan memperoleh hasil 
akhirnya.

Bentuk Akar Tak Hingga - 16







Contoh : 2
Tentukan hasil bilangan yang dihasilkan berbentuk 
bulat atau bukan dari nilai

Bentuk Akar Tak Hingga - 17













Pembahasan :

Bentuk Akar Tak Hingga - 18













Sehingga kita peroleh :

Bentuk Akar Tak Hingga - 19

















Terlihat hasil perkalian akar P dengan (P – 1) 
sama dengan 1. Dapat disimpulkan p bukan 
merupakan bilangan bulat.
 

 

Contoh : 3

Bentuk Akar Tak Hingga - 110












 

Pembahasan :


Bentuk Akar Tak Hingga - 111



























Dan,

Bentuk Akar Tak Hingga - 113









Sehingga untuk nilai y = 3 atau y = - 4

Bentuk Akar Tak Hingga - 114













Terima kasih 

Pengikut