Bahan dengan sifat diantara konduktor
dan isolator, sebab elektron – elektron pada kulit terluarnya dipegang oleh
gaya inti yang cukup kuat. Namun tidak sekuat gaya inti mengikat elektron bebas
pada Iolator.
Contoh bahan Semi konduktor :
Elektron – elektron pada kulit terluar
dipegang oleh gaya inti sangat kuat. Hanya ada sedikit elektron bebas dalam
Isolator. Karena itu, elektron tidak mengalir dalam Isolator.
Contoh bahan : plastik, karet, dan lain
sebagainya
Isolator dapat menjadi konduktor bila isolator diberikan tegangan tinggi atau
bedapotensial tinggi. Oleh karena dengan sendirinya pemberian tegangan tinggi
akan memberikan energi luar yang besar. Sehingga mampu mengimbangi gaya tarik
inti terhadap elektron terluarnya
(valensi). Mengakibatkan banyak elektron bebas dan selanjutnya mengalirkan arus
elektron bersamaan dengan arus listrik konvensional seperti pada konduktor.
Saat terjadinya petir, dalam keadaan
normal udara di sekitar kita bersifat Isolator yang berarti sukar mengalirkan
elektron. Akan tetapi pada saat terbentuk awan guntur, pada bagian bawah awan
guntur terkonsentrasi muatan listrik elektron
akibat gesekan awan guntur. Perlahan awan guntur ini melakukan induksi
bangunan tinggi, pepohonan yang tinggi dan bangunan tinggi lainnya. Hingga
menciptakan beda potensial sebesar 20 kV per cm. Perbedaan potensial yang besar
ini perlahan merubah udara dari isolator menjadi konduktor.
Konfigurasi
Elektron :
Keberadaan elektron bebas menentukan daya hantar bahan / materi untuk dapat dikelompokkan ke dalam Konduktor, Isolator, atau Semi Konduktor.
Konfigurasi elektron di atas merupakan
konfigurasi elektron atom Li dalam keadaan netral. Akan berbeda jika atomnya
tidak netral, seperti ion positip atau ion negatip. Ion positip merupakan atom
tidak netral yang kelebihan muatan positip dan ion negatip merupakan atom tidak
netral yang kelebihan muatan negatip (elektron).
Atom Tidak
Netral ( Ion )
Sebaliknya, jika diawalnya atom bersifat netral. Entah apa pun penyebabnya, ada elektron yang keluar dari atom (tereksitasi). Akibatnya jumlah elektron yang dimiliki atom netral tadi berubah menjadi lebih sedikit. Dan akhirnya jumlah proton sebagai muatan positip, tercatat jumlahlahnya lebih banyak. Maka atom yang semula netral berubah menjadi ion positip ( p > e ).
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijak sesuai dengan semangat kemajuan yang membangun Blog ini dan Jangan keluar dari topik