SUMBER ENERGI LISTRIK (2)

Nama sekolah     : SMP WR Supratman 2 Medan
Tahun Pelajaran : ………….
Semester           : I (Satu)
Pelajaran            : IPA – Fisika
Materi                : Sumber Energi Listrik - 2 
Kelas                 : IX SMP
Hari / tanggal     : ………….
Waktu                : ………….

Daftar Isi : 
1. Defenisi dan Pengukuran Arus listrik 
2. Sel Listrik 
3. Konsep Gaya Gerak Listrik (GGL)



1. Defenisi dan Pengukuran Arus listrik




Arus listrik = perpindahan muatan listrik positip (proton) dari 
benda yang memiliki potensial tinggi (tegangan tinggi) ke 
potensial yang lebih rendah (tegangan rendah). 
Kemudian perpindahan listrik positip ini disebut juga dengan 
arus konvensional.

Bersamaan dengan perpindahan muatan listrik positip, 
muatan elektron juga ikut berpindah dari potensial rendah ke 
potensial lebih tinggi yang disebut arus elektron. 
Dan arah pergerakkan kedua muatan selalu berlawanan arah 
dalam jumlah yang sama.
(arus konvensional garis jelas sedangkan arus elektron 
digambarkan dengan garis putus – putus). 




Sementara pada baterai muatan negatip (elektron) bergerak 
dari kutub negatip menuju kutub positip. 




Pada rangkaian listrik yang terdiri dari sebuah lampu dan 
sebuah baterai. 




Hukum Coulomb

“Satu Coulomb adalah muatan listrik yang melalui titik apa saja 
dalam rangkaian listrik ketika arus tetap satu amper mengalir 
selama satu sekon”.





Contoh : 

Muatan listrik 3 coulomb mengalir melalui seutas kawat 
penghantar selama 4 sekon. Hitunglah kuat arus yang 
mengalir dalam kawat tersebut.

Penyelesaian :



Latihan Mandiri :

1. Jika arus listrik yang mengalir adalah 2,0 A melalui seutas 
    kawat penghantar selama 2,5 menit.Berapa muatan listrik 
    yang mengalir melalui kawat tersebut. 

2. Pada suatu kawat penghantar mengalir muatan listrik sebesar 
    125 coulomb selama 10 sekon. Berapakah besar kuat arus 
    listriknya? 

3. Berapa besar muatan listrik yang mengalir sepanjang seutas 
    kawat jika arus.
    a) 1A lewat selama 12 sekon
    b) 0,2 A lewat selama 5 menit
    c) 5A lewat selama 30 sekon
    d) 20 mA lewat selama 1 jam

4. Jika baterai mobil menyimpan 100 000C, sampai berapa lama 
    baterai itu mampu mencatu arus sebesar 40A.


Tehnik mengukur kuat dan tegangan arus listrik
Saat mengukur kuat arus listrik, alat ukur harus dipasang seri 
dengan komponen listrik yang akan diukur pada rangkaian listrik.



Saat mengukur tegangan listrik, alat ukur harus dipasang paralel 
dengan komponen listrik yang akan diukur pada rangkaian listrik. 



Tehnik membaca kuat arus dan tegangan listrik

· Kuat arus listrik



· Tegangan listrik




· Hambatan listrik




Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini! 



Tentukanlah nilai kuat arus listrik yang ditunjukkan 
galvanometer di atas.

Penyelesaian :




Latihan Mandiri :

1. Perhatikan gambar di bawah ini!



Tentukan :
a) Nilai jarum
b) Nilai kuat arus listrik yang terukur
Buatlah satuan kuat arus dalam satuan SI

2. Perhatikan gambar di bawah ini!



Tentukan :
a) Nilai jarum
b) Nilai tegangan listrik yang terukur
Buatlah dalam satuan SI

3. Perhatikan gambar di bawah ini! 


 


Tentukanlah nilai Resistor yang diukur ohmmeter


2. Sel listrik

· Sejarah penemuan sel Listrik

Pada tahun 1780, ahli anatomi Italia Luigi Galvani.
Secara tidak sengaja melihat kaki kodok yang sudah mati 
bisa terkejut saat pisau bedahnya menyentuh syaraf kaki kodok. 
Ia berpendapat bahwa efek kejutan ini berkaitan dengan listrik 
yang dihasilkan pada syaraf otot kaki kodok.

Alessandro Volta (Italia), tidak sependapat dengan Galvani. 
Menurut Volta, kejutan listrik pada kaki kodok mati sungguh 
disebabkan oleh dua logam yang berbeda jenis. 
Untuk menguji pendapatnya ia membuat sebuah tumpukkan 
yang terdiri dari pasangan cakram seng dengan cakram 
tembaga, yang pada bagian tengahnya diberi cakram papan 
direndam garam. Ketika ia menghubungkan cakram tembaga 
paling atas dengan cakram seng paling bawah melalui 
dua kabel, dan ia menyentuh sambungan kedua kabel dengan 
ujung lidahnya. Ia mendapatkan kejutan listrik (kesetrum).

Gambar percobaan Volta: 


Macam – macam sel listrik

Sel sederhana
Dari percobaan Volta, dapat dibuat sel sederhana yang 
memiliki prinsip sel sederhana terdiri dari dua buah elektroda. 
Elektroda positip disebut anoda dan elektroda negatip disebut 
Katoda dan zat yang berfungsi sebagai elektrolit. 
Elektrolit melalui reaksi kimia menghasilkan bedapotensial 
pada kedua elektroda (kutub).


Larutan elektrolit :

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, akibat 
reaksi kimia yang menghasilkan ion – ion negatip dan 
ion – ion positip. Yang termasuk zat elektrolit a. l :

Cara kerja sel sederhana :
Ketika kutub – kutub kedua plat dihubungkan dengan 
kawat terjadi reaksi kimia. Seng dari plat seng melarut 
dalam asam, sehingga ion – ion seng positip meninggalkan 
elektron – elektron pada plat seng, sehingga pelat seng 
menjadi bermuatan negatip. Elektron – elektron dari pelat 
seng bergerak melalui kawat penghubung menuju ke pelat 
tembaga. Pada pelat tembaga ini, elektron – elektron dapat 
ditangkap oleh ion – ion positip hidrogen yang terdapat 
dalam larutan asam, sehingga ion hidrogen berubah menjadi 
gas hidrogen.

Jika pelat tembaga dan pelat seng dihubungkan dengan 
kawat tembaga melalui sebuah lampu pijar kecil, maka lampu 
pijar akan menyala. Lampu pijar hanya berpijar sebentar 
kemudian meredup dan padam. Karena gelembung – gelembung 
menghalangi pelat tembaga untuk kontak dengan baik dengan 
larutan asam, dan tentu saja akan menghentikan reaksi 
kimia. Peristiwa mengumpulnya gelembung – gelembung 
gas hidrogen di sekitar pelat tembaga disebut polarisasi.

Sel kering
Sel ini disebut sel kering (dry cell) karena sel ini tidak 
mengandung cairan dan dapat digunakan kapan saja. 
Sel kering yang sering ditemui adalah sel kering sel 
karbon – seng.


Elektroda positipnya (anoda) adalah sebuah batang karbon, 
dikelilingi oleh campuran mangan dioksida (MnO2) dan 
serbuk karbon sebagai depolarisator (zat pelindung elektrolit). 
Bungkus luar terbuat dari seng, sebagai elektroda negatip 
(katoda). Diantara depolarisator dan bungkus seng terdapat 
pasta amonium klorida (NH4Cl) sebagai elektrolit.
Bedapotensial antara kutub – kutub sebuah sel kering 
umumnya 1,5 volt. Muatan sel kering habis jika karbonnya 
atau elektrolitnya habis.

Sel alkalin
Pusat sel terbuat dari serbuk seng sebagai elektroda positip 
dan pasta terbuat dari potasium hidroksida dan seng oksida 
sebagai elektrolit. Elektroda positip dikitari oleh pelet yang 
mengandung mangan dioksida sebagai elektroda negatip.

Sel dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
· Sel Primer = sel yang tidak dapat dimuati berulang kali.
Contoh :
    sel sederhana,
    sel kering karbon – seng,
    sel alkalin

· Sel Sekunder = sel yang dapat dimuati berulang kali karena 
reaksi kimianya dapat dibalikan. Contoh :
    sel timbal – asam (akumulator)
    sel Nicad (Nikel – Cadmium)
    sel Natrium – Sulfida
    fuel cell
    sel surya

Sel Timbal – Asam (Akumulator)
Sel timbal – asam atau yang lebih sering dikenal dengan nama 
Akumultor(termasuk jenis sel sederhana).



Sebelum dipakai
Agar akumulator dapat bekerja dengan baik, maka pertama kali 
ia harus dimuati oleh sumber arus listrik lain. Tatkala baterai 
dimuati, oksida timbal terbentuk pada salah satu pelat timbal. 
Pelat timbal berlapis dioksida menjadi elektroda positip (anoda) 
dan pelat timbal biasa menjadi elektroda negatip (katoda).

Saat dipakai
Baik pelat timbal berlapis timbal oksida maupun pelat biasa, 
keduanya secara perlahan berubah menjadi timbal sulfat karena 
bereaksi dengan larutan asam sulfat encer. Dalam reaksi ini 
dilepaskan elektron – elektron, sehingga jika kedua pelat 
dihubungkan dengan jalur konduksi maka arus listrik mengalir 
di luar larutan dari kutub positip ke kutub negatip. Reaksi kimia 
yang terjadi tentu saja makin mengencerkan asam sulfat 
sehingga massa jenisnya berkurang. Pada nilai massa jenis 
tertentu, akumulator tidak dapat menghasilkan muatan listrik 
(akumulator padam)

Saat dicaharge ulang
Agar akumulator berfungsi kembali, ia harus dimuati ulang 
oleh sumber arus searah dc lain. Untuk itu kutub (+) 
akumulator dihubungkan ke kutub (+) sumber arus pengisi, 
dan kutub negatip (–) akumulator dihubungkan dengan 
sumber (–) sumber arus pengisi. Akibatnya elektron – elektron 
akumulator ditekan kembali melalui sel. Ini membalikkan 
reaksi kimia sehingga kedua plat timbal sulfat berubah. 
Pada pelat positip, timbal sulfat berubah menjadi pelat timbal 
berlapis timbal dioksida, dan plat negatip timbal sulfat 
berubah menjadi timbal biasa.

Ada empat hal yang perlu diperhatikan selama proses pemuatan 
ulang sebuah aki :
a) Baterai pengisi (sumber dc) yang digunakan harus memiliki 
    bedapotensial yang lebih besar daripada bedapotensial aki 

b) Lebih efektif untuk memuati ulang dengan arus kecil dalam 
    selang waktu yang lama daripada dengan arus besar dalam 
    selang waktu yang singkat. Rheostat (resistor variabel) 
    digunakan untuk mengatur nilai arus ini.

c) Selama proses pengisian, konsentrasi asam sulfat bertambah 
    dan tinggi permukaan cairan turun. Pada ketinggian tertentu, 
    cairan harus ditambah dengan air suling.

d) Kapasitas aki diukur dalam satuan ampere-jam 
    (ampere – hour dan disingkat AH). Kapasitas aki 40 AH 
    berarti dapat bekerja selama 40 jam pada arus 
    1 ampere atau selama 20 jam pada arus 2A, dan seterusnya, 
    sebelum aki perlu dimuati ulang. 

    Begitu akumulator bekerja menghasilkan muatan listrik, 
    massa jenis larutan asam sulfat berkurang karena asam 
    sulfatnya bereaksi dengan timbal dan timbal dioksida. 
    Makin kecil nilai massa jenis larutan asam sulfat berarti 
    makin sedikit muatan listrik yang diberikan akumulator.

Jika massa jenis relatif asam sulfat :
- 1,25 = muatan aki penuh
- 1,00 = muatan aki kosong

Alat untuk memeriksa muatan aki disebut Hidrometer.

Sel Nicad
Ini adalah sel kering kecil yang dapat dimuati ulang. 
Sebagai ganti seng dan karbon sebagai elektroda. 
Sel ini menggunakan nikel hidroksida untuk elektroda 
negatip dan cadmium sebagai bungkus luar sebagai 
elektroda positip. Dengan demikian nama Nicad berasal 
dari Nikel dan Cadmium. Diantara kedua elektroda 
terdapat pasta dari bahan potasium hidroksida 
(sebagai elektrolit). Bedapotensial yang dihasilkan oleh 
sebuah sel Nicad adalah sekitar 1,2 volt.

Sel – sel lain (pengayaan)
- Sel Natrium – Sulfida
- Fuell – Cell
- Sel Surya

3. Konsep Gaya Gerak Listrik (GGL) 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNAS 6

TUNAS 3

Ukuran Pemusatan dan Peyebaran Data Berkelompok