Senin, 21 September 2020

PENGUKURAN TUNGGAL DAN BERULANG



Dalam kehidupan sehari - hari terlebih dalam dunia sains pengukuran

tidak dapat terhindari. Akan tetapi aktivitas pengukuran dalam sehari - hari

terkadang tidak mengikuti aturan ilmiah. Ini bukan berarti kita dapat mengabaikan

aturan ilmiah dalam pengukuran tunggal atau berulang.


Pengukuran terbagi dua klasifikasi : 


  1. Pengukuran tunggal :

Bentuk laporan secara ilmiah : 


X= ( X ±∆X )

Dimana : 


X=laporan pengukuran

X=hasil ukur

∆X=ketidakpastian mutlak


Contoh soal 01 : (Pembacaan alat ukur Jangka sorong )

Hitunglah hasil ukur yang ditunjukkan oleh jangka sorong seperti

gambar di bawah ini. Skala terkecil pada jangka sorong yang

ditunjuk gambar = 0,1 mm 




Penyelesaian : 


HU=SU+SN

dimana :

HU = Hasil ukur

SN = Skala Nonius


Maka hasil ukur : 

X= 2,0+( 6 x 0,1) mm


Untuk ketidakpastian mutlak, ∆X : 


∆X=(1/2) . skala terkecil


∆X=(1/2) . 0,1


∆X=0,05 mm


Maka laporan ilmiahnya : 


X=( 2,60 ±0,05) mm


Contoh soal 02 : (Pembacaan alat ukur Mikrometerskrup )

Hitunglah hasil ukur yang ditunjukkan oleh mikrometerskrup seperti

gambar di bawah ini. Skala terkecil pada mikrometerskrup yang ditunjuk

gambar = 0,01 mm.

Penyelesaian : 


Hasil ukur 

X=4,50+ (46 x 0,01)mm


X=4,96 mm 

Ketidakpastian 

∆X=(1/2) .0,01=0,005 mm 


Maka laporan ilmiahnya : 

X=(4,960 ±0,005) mm


Latihan : (Mandiri) 

  1. Kedudukan skala jangka sorong ketika dipergunakan untuk mengukur tebal pelat logam diperlihatkan seperti gambar. Tebal pelat logam tersebut adalah ....... cm.




  1. 12,00

  2. 12,10

  3. 12,11

  4. 12,18

  5. 12,45



  1. Panjang benda di bawah ini berdasarkan hasil pengukuran dengan 

mikrometer sekrup adalah .........






  1. 6,13 mm

  2. 6,15 mm

  3. 6,50 mm

  4. 6,63 mm

  5. 6,65 mm


2. Pengukuran banyak data


Dalam membuat laporan ilmiah untuk pengukuran banyak data,

bentuknya sama dengan pengukuran tunggal




Contoh 01 : 

Suatu pengukuran kuat arus listrik dilakukan sebanyak 6 kali, dengan hasil :

12,8 mA ; 12,2 mA ; 12,5 mA ; 13,1 mA ; 12,9 mA ; 12,4 mA.

Laporan hasil pengukuran ilmiahnya. 

Penyelesaian : 




Ketidakpastian  mutlak, ∆I : 

No.

Hasil ukur, Ii  ( mA ) 

Kuat arus dikuadratkan, (Ii)2

1

12,8

163,84

2

12,2

148,84

3

12,5

156,25

4

13,1

171,61

5

12,9

166,41

6

12,4

153,76


∑Ii = 75,9 

∑(Ii)2 = 960,71






Maka laporan ilmiahnya : 

I= 12,65 ±0,34 mA



Penulis : Parulian Simorangkir
Guru Fisika kelas X MIPA 01
SMA WAGE RUDOLF SUPRATMAN 2 MEDAN

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan Bijak sesuai dengan semangat kemajuan yang membangun Blog ini dan Jangan keluar dari topik