Daftar Isi :
KESETIMBANGAN
REAKSI
1 Kesetimbangan Homogen
1.1. Kesetimbangan Homogen
1.2. Kesetimbangan Heterogen
2 Pergeseran Kesetimbangan
2.1. Perubahan Volume dan
Tekanan
2.2. Perubahan Konsentrasi
2.3. Perubahan Suhu
3 Tetapan Kesetimbagan
4 Derajat Dissossiasi
1.
Kesetimbangan Reaksi
Suatu
reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang apabila laju reaksi ke kiri sama
dengan laju reaksi ke kanan atau banyaknya zat yang bereaksi sama dengan
banyaknya zat yang terbentuk kembali.
Dalam
keadaan setimbang, secara makroskopis, tidak terjadi perubahan. Namun secara
mikroskopis terjadi perubahan (Kesetimbangan dinamis).
Berdasarkan
wujud zat, maka kesetimbangan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
kesetimbangan Homogen dan kesetimbangan Heterogen.
1.1. Kesetimbangan Homogen
Zat – zat yang
terlibat dalam kesetimbangan terdapat dalam campuran Heterogen.
Contoh :
Pada kesetimbangan homogen
dapat terjadi pergeseran letak kesetimbangan.
1.2. Kesetimbangan Heterogen
Zat – zat yang
terlibat dalam kesetimbangan merupakan campuran heterogen yang terdiri dari
beberapa fase.
Contoh :
2.
Pergeseran Kesetimbangan
Jika
pada suatu sistem kesetimbangan diadakan suatu aksi, sistem akan berubah
sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin (azas Le Chatelier).
Pengaruh
luar, yang dapat menggeser letak kesetimbangan adalah :
·
Perubahan
Volume dan tekanan
·
Perubahan
konsentrasi
·
Perubahan
suhu
2.1. Perubahan Volume dan Tekanan
Bila volume
diperkecil, tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah koefisien
reaksi yang kecil. Dan bila volume diperbesar, tekanan diperkecil maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien reaksi yang besar.
Contoh
Saat volume
diperkecil dan tekanan diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke kanan
(koefisien yang lebih kecil). Akibatnya :
·
[N2]
berkurang
·
[H2]
berkurang
·
[NH2]
bertambah
2.2. Perubahan Konsentrasi
Kesetimbangan akan
bergerak ke arah konsentrasi yang kurang.
Contoh
·
Bila
[N2] ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah kanan
akibatnya [NH3] bertambah.
·
Bila
[NH3] yang terbentuk segera dipisahkan, artinya
[NH3] di
dalam sistem berkurang, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kanan, akibatnya
[NH3] terus
bertambah.
2.3. Perubahan Suhu
Pengaruh perubahan
suhu terhadap kesetimbangan berkaitan dengan reaksi eksoterm dan endoterm.
Menurut Van Hoft,”Bila
suhu dinaikan, kesetimbangan akan bergeser ke arah endoterm dan bila suhu
diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah eksoterm”.
Contoh : 1
Bila suhu dinaikan,
maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan dan akibatnya [NO2]
bertambah.
Contoh : 2
Bila suhu dinaikkan,
maka kesetimbangan akan bergerak ke kiri. Artinya [PCl3] dan [Cl2]
bertambah.
3.
Tetapan Kesetimbangan
Tetapan
kesetimbangan merupakan hubungan antara konsentrasi – konsentrasi zat yang
berada dalam kesetimbangan. Tetapan kesetimbangan dalam bentuk konsentrasi
adalah KC dan dalam
bentuk tekanan parsial adalah Kp.
Contoh : 1
Contoh
: 2
Contoh : 3
Dalam
satu liter mol zat A dan satu mol zat B direaksikan sampai dicapai
kesetimbangan menurut reaksi A(g) + B(g) ó C(g) + D(g).
Pada saat setimbang zat A masih bersisa 1/3 mol, maka tetapan kesetimbangannya adalah
…
A. ¼
B. ½
C. 1
D. 2
E. 4
Pembahasan
Maka
tetapan kesetimbangannya KC :
Kunci : E
Hubungan
antara KC dengan Kp :
Dimana,
R
= tetapan gas
T
= suhu (Kelvin)
∆n = selisih koefisien
kanan dengan kiri (yang berfase gas)
Contoh : 4
Suatu
reaksi 2A(g) + B(g) ó 2C(g) harga KC –
nya pada suhu 270C adalah 4, bila R = 0,08. Maka harga Kp
reaksi tersebut.
A. 1/6
B. 1/3
C. ½
D. 4/5
E. 1
Pembahasan,
ó
∆n = 2 – 3
ó
∆n = - 1
ó
Kp = KC (RT)∆n
ó
Kp = 4 (0,08 x 300) – 1
ó
Kp = 4/24
ó
Kp = 1/6
Kunci : A
4.
Derajat Dissossiasi
Derajat dissossiasi
diberi lambang ⍺ dengan rumus
Contoh
Dalam suatu bejana
terdapat kesetimbangan gas dengan susunan 0,05 mol SO3 0,01 mol SO2
dan 0,005 mol O2. Maka hitunglah nilai ⍺.
Pembahasan,
Langkah pertama,
Langkah kedua,
Langkah ketiga
(terakhir)
Maka dissossiasi, ⍺ :