TEKANAN UDARA

Pada bagian ini, siswa diharapkan 
* Mampu menjelaskan hubungan ketinggian dengan tekanan 
* Mengaplikasikan konsep tekanan gas pada peristiwa alam 
    yang relevan 
* Melakukan Percobaan yang dapat menentukan tekanan 
    atmosfer 
 
A. Tekanan Udara

Penyebab adanya tekanan udara, berhubungan langsung 
dengan atmosfer bumi. Bumi memilki atmosfer yang berfungsi 
sebagai "selimut", melindungi bumi dari kejatuhan material 
angkasa. Selain fungsi tersebut di atas, atmosfer bumi tadi 
memberikan tekanan udara terhadap bumi. Dan ini dapat kita 
rasakan sebagai mahluk hidup yang berdiam di bumi. 
Meski tidak terlalu besar secara keseluruhan, tetapi tekanan 
udara tersebut tetap ada dan kita rasakan. 



Sehinga tekanan di daerah pegunungan dan perbukitan 
lebih rendah jika dibandingkan dengan tekanan udara di 
sekitar pesisir (pantai). Selanjutnya, para ilmuwan menetapkan 
daerah pantai sebagai daerah tekanan standar. Sebab dapat 
dijadikan refrensi untuk mengukur tekanan di atas air dan 
tekanan di bawah air. 

Tekanan udara di permukaan laut dan pesisir pantai :
 
1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 105 pa

 

    1.Hubungan gejala – gejala Alam dengan Tekanan udara

a)     Penyebab angin

    Angin tidak sama dengan udara namun antara angin 
    dengan udara erat kaitannya. Udara adalah angin 
    yang tidak bergerak, sedangkan angin merupakan 
    angin yang bergerak. Penyebab udara dapat berubah 
    menjadi angin adalah akibat perbedaan tekanan udara 
    di dua tempat atau lebih yang bertetangga. Sehingga 
    akibat terdapat perbedaan tekanan udara tersebut 
    udara dapat bergerak 
    sehingga menghasilkan angin.

 

b)     Bagaimana tekanan udara dapat memperkirakan 

        cuaca

    Dalam memperkirakan cuaca ada lima komponen 

    utama yang harus diperhatikan :

    · Suhu udara
    · Tekanan udara
    · Kelembamban udara
    · Angin
    · Curah hujan

 

Cuaca adalah keadaan atmosfer yang terdapat pada 

suatu tempat yang tidak luas pada saat tertentu dan 

biasanya tidak berlangsung lama. Akibatnya tekanan 

udara pada suatu tempat selalu berubah sepanjang hari.

    ·  Bila tekanan udara rendah, akan berpeluang turun 
       hujan sebab angin akan bergerak menuju tempat 
       yang tekanan udaranya rendah.

    ·  Bila tekanan udara lebih tinggi, tidak akan berpeluang 

       turun hujan sebab angin akan bergerak dari tempat 

       tersebut menuju tempat yang tekanan udaranya lebih 

       rendah.

 
 
c)  Mengapa terjadi angin siklon

Bila suatu hari tekanan udara pada suatu tempat 

sangat rendah dibandingkan tekanan udara di daerah 

sekitarnya. Maka udara akan bergerak ke daerah tersebut, 

namun karena aliran angin datang dari berbagai tempat 

di sekitarnya. Mengakibatkan terjadinya pusaran angin 

yang disebut angin siklon. Angin siklon memliki lintasan 

spiral konvergen (makin mengecil) dan arah 

putarannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam. 



Siklon tropis terjadi pada daerah – daerah tropis, dan memiliki 

berbagai penyebutan yang berbeda. Di atas lautan Atlantik 
angin siklon disebut dengan Hurricane. Dan di atas lautan 
Pasifik disebut dengan angin topan.

Meski penyebutan berbeda – beda diberbagai tempat di belahan 

bumi ini. Yang pasti akibat yang ditimbulkan kemunculan angin 
siklon ini sangat mengerikan, sebab dapat merusak serta 
menghancurkan semua yang dilintasinnya. 
    
    1.Pengaruh Tekanan udara terhadap manusia
a)  Pendarahan dari hidung

Tekanan udara luar menekan tubuh kita setiap saat, 

namun tekanan udara luar hampir tidak kita rasakan. 

Sebab tekanan yang diberikan tekanan udara luar 

dapat diimbangi oleh tekanan darah yang mengalir 

dalam tubuh kita. Akan tetapi tatkala kita berpergian 

ke daerah perbukitan atau pengunungan, tempatnya 

yang lebih tinggi dari permukaan pantai dan tekanan 

udaranya lebih rendah. Untuk beberapa kasus akan 

menyebabkan mimisan (darah keluar dari hidung). 

Hal ini akibat tekanan darah di dalam tubuh lebih besar 

dari pada tekanan udara 

luar di daerah pegunungan. Akibat pecahnya pembuluh 

darah yang terdapat pada hidung.

 

b) Telinga kita mendengung

Untuk kasus yang lain, misalnya kita naik pesawat terbang 

atau bepergian ke daerah pegunungan atau perbukitan. 

Terjadi telinga mendengung, hal tersebut disebabkan 

terdapatnya perbedaan tekanan darah dengan tekanan 

udara luar di tempat saat itu kita berada. Sementara 

tekanan udara luar lebih rendah dari tekanan darah 

di tubuh kita. Menyebabkan pembengkakan pada bagian 

gendang telinga, sehingga tercipta suara mendengung di 

bagian telinga manusia.

 

Untuk kasus telingan mendengung ini, disarankan 

kita melakukan menelan sesuatu atau minum air putih lalu 

menelan. Hal ini akan menyinkronkan pipa 

kerongkongan yang berhubungan dengan telinga.

 

    2. Bagaimana menunjukkan Tekanan udara

Misalnya ada kaleng kosong yang bagian atasnya terbuka, 

lalu kamu taruh diatas api yang sedang menyala. Ketika 
kaleng kosong tersebut kamu panasi, permukaan dinding 
kaleng belum bonyok. Sebab tekanan udara luar yang 
menekan dinding kaleng sama dengan tekanan udara 
yang berada di sekitarnya.

Akan tetapi kasusnya menjadi berbeda jika kaleng kosong 

yang masih dalam keadaan panas tadi kita isi air. 
Kemudian kita isikan air secukupnya saja ke dalam kaleng 
kosong yang masih panas tadi. Lalu api kita padamkan serta 
kaleng kosong yang masih panas tadi kita tutup bagian atasnya.

Terlihat dinding kaleng tadi mulai bonyok sedikit demi sedikit, 

bila kejadian tersebut kita amati mulai dari saat kaleng kosong 
dalam keadaan panas tadi kita isi air.

Ini membuktikan akibat adanya tekanan udara luar yang lebih 

besar dibandingkan tekanan udara di dalam kaleng tersebut.

 

    1. Contoh – contoh pemanfaatan Tekanan udara

· Saat anda menyedot minuman

· Penghisap karet yang umum digunakan untuk 

  mengangkat kaca

 

    2.Hubungan ketinggian tempat dengan Tekanan udara

Setiap kenaikan 10 meter dari permukaan laut, maka 

tekanan udara akan berkurang 1 mmHg. Tekanan udara secara 
internasional yang dijadikan menjadi patokan adalah 76 cmHg 
( 1 atm = 1,013 x 105 Pa). 

Awalnya ada tabung yang panjangnya 100 cm diisi 

cairan raksa, lalu ditelungkupkan ke dalam bejana kosong. 
Kemudian air raksa di dalam tabung keluar hingga menyisahkan 
air raksa setinggi 76 cm di dalam tabung. Kemudian ditetapkan 
tekanan udara luar 76 cmHg atau setara dengan 1 atm atau 
sama dengan 1,013 x 105 Pa.

 

Alat ukur tekanan udara luar

a)      Manometer raksa terbuka 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUNAS 6

TUNAS 3

Ukuran Pemusatan dan Peyebaran Data Berkelompok