Halaman

Cari Blog Ini

Kamis, 18 April 2024

Materi dan Perubahannya (4)

Daftar Isi : 
4. Tata Nama Senyawa 
    4.1. Oksida Asam 
    4.2. Oksida Basa 
    4.3. Senyawa Ion 
    4.4. Nama Asam 
    4.5. Nama Basa 



4. Tata Nama Senyawa (sederhana)

4.1.    Oksida Asam

Senyawa oksida asam dinyatakan dengan rumus kimia 

AxOy dengan A sebagai unsur non – logam. 

Nama senyawa oksida asam ditetapkan sebagai berikut.


1.  Nama unsur A + angka romawi (BO unsur A) + oksida.

 

Contoh :

rumus senyawa NO

cara menentukan nama senyawa,

ó (1 x BO N + 1 x BO O) = 0

ó BO N + 1 x (– 2) = 0

ó BO N – 2 = 0

ó BO N = +2 (tulis dalam angka romawi)

 

Maka nama senyawanya, Nitrogen (II) oksida

 

Contoh :

Rumus senyawa N2O3

Cara menentukan nama senyawa,

ó (2 x BO N + 3 x BO O) = 0

ó 2 x BO N + 3 x ( – 2) = 0

ó 2 x BO N – 6 = 0

ó 2 x BO N = +6

ó BO N = +6/2

ó BO N = + 3

 

Maka nama senyawanya, Nitrogen(III)oksida

 

2.  Penamaan senyawa sesuai dengan nama kedua 

    unsur yang bersangkutan ditambahkan dengan 

    akhiran ida. 

    Jika unsur yang bersenyawa membentuk lebih 

    dari satu senyawa, maka dibedakan dengan 

    menyebutkan angka indeks dengan menggunakan 

    bahasa yunani seperti:

1 = mono          6 = heksa

2 = di               7 = hepta

3 = tri              8 = okta

4 = tetra           9 = nona

5 = penta          10 = deka

 

Contoh : (senyawa antara C dengan O)

CO carbon monoksida atau carbon(II)oksida

CO2 → carbon dioksida atau carbon(IV)oksida

 

Contoh : (senyawa antara S dan O)

SO2 sulfur dioksida atau belerang(IV)oksida

SO3 sulfur trioksida atau belerang(VI)oksida


4.2.    Oksida Basa

Senyawa oksida basa dinyatakan dengan rumus kimia 

LxOy. Dengan L adalah unsur logam. 

Nama senyawa oksida basa ditetapkan sebagai berikut.

 

1.  Nama unsur L + angka Romawi (untuk unsur L yang 

    memiliki lebih dari satu BO) + oksida.

 

Contoh :

Na2O Natrium oksida (BO Na = +1)

Fe2O3 Besi(III) oksida (BO Fe = +3)

FeO Besi(II)oksida (BO Fe = +2)

 

2.  Nama unsur L (BO lebih kecil tambahkan akhiran o 

    dan BO lebih tinggi tambahkan akhiran i) + oksida.

 

Contoh :

Senyawa FeO ferro oksida

Senyawa Fe2O3 ferri oksida

 

4.3.    Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri dari ion positip (kation) dan 

ion negatip (anion). Kation berasal dari ion tunggal 

unsur logam dengan bilangan oksidasi sama dengan 

muatannya atau dari poli atom. Sedangkan Anion 

berasal dari atom tunggal dari unsur non – logam sama 

dengan nama unsur yang bersangkutan ditambahkan 

akhiran ida. Bilangan oksidasinya sama dengan 

muatannya. Untuk Anion poli atom beroksigen 

diberikan akhiran at pada unsur yang menyertainya 

(unsur non – logam).

 

Contoh : (Kation)

Hg22+ ion dari atom tunggal

NH4+ → ion dari poli atom

 

Contoh : (Anion)

Cl - ion dari atom tunggal

CO32 - ion dari poli atom

 

Jika unsur non – logam membentuk dua jenis anion 

beroksigen, maka kedua ion dibedakan dengan 

menggunakan akhiran at atau it.  

 

Contoh :

SO32- sulfit

SO42- sulfat

Untuk poli atom yang mengandung lebih sedikit oksigen 

diberikan akhiran it. Dan poli atom yang mengandung 

lebih banyak oksigen diberikan akhiran at.

 

Berikut beberapa contoh senyawa ion dan namanya:

 

Al(PO4) Al3+ + PO43-

Aluminium fosfat

 

Al2(SO4)3 2Al3+ + 3SO42-

Aluminium Sulfat

 

4.4.    Nama Asam

Asam adalah senyawa hidrogen yang dalam air 

menghasilkan ion H+. Asam merupakan senyawa 

molekul dan bukan merupakan senyawa ion.


Rumus kimia asam = atom hidrogen H+ + anion (sisa asam).


                    Nama asam = asam + anion


1.  Asam ida : Asam + nama non – logam + ida

 

Contoh : (senyawa Hidrogen dan sulfur)

H2S asam sulfida

 

2.  Asam oksi : Asam + sisa asam

 

Asam + nama non – logam + at (angka romawi)

 

Catatan :

untuk unsur non – logam yang mempunyai bilangan 

oksidasi lebih dari satu.

 

Contoh :

HNO2 asam nitrit (III) atau asam Nitrit

 

Karena BO oksigen = + 3, bukti:

ó (1 x BO H + 1 x BO N + 2 x BO O) = 0

ó 1 x (+1) + 1 x BO N + 2 x (– 2) = 0

ó 1 + BO N – 4 = 0

ó BO N – 3 = 0

ó BO N = +3

 

 

 

3.  Asam organik

Asam organik biasanya menggunakan nama lazim

(trivial).

 

Contoh :

HCOOH = asam format

CH3COOH = asam asetat

 

4.5.    Nama Basa

Basa adalah zat – zat yang dalam air menghasilkan 

ion OH-. Basa pada umumnya merupakan senyawa 

ion dari logam dengan ion OH-.


                     nama basa


Tata nama basa ditetapkan sebagai berikut :

1.  Nama logam + angka Romawi + hidroksida

 

Catatan :

Angka Romawi untuk logam yang mempunyai 

bilangan oksidasi lebih dari satu BO.

 

Contoh :

Fe(OH)2 besi(II)hidroksida atau ferro hidroksida

 

Fe(OH)3 besi(III)hidroksida atau ferri hidroksida

 

2.  Nama Kation + hiroksida

 

Contoh :

Ba(OH)2 Barium hidroksida

NaOH Natrium hidroksida

 

 

       Tabel 1. Beberapa jenis Anion

       Tabel 1. Beberapa jenis Anion



        Tabel 2. Beberapa jenis Kation

        Tabel 2. Beberapa jenis Kation


 

     

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan Bijak sesuai dengan semangat kemajuan yang membangun Blog ini dan Jangan keluar dari topik

Pengikut