4. Tata Nama Senyawa
(sederhana)
4.1.
Oksida Asam
Senyawa oksida asam dinyatakan dengan rumus kimia
AxOy dengan A sebagai unsur non – logam.
Nama senyawa oksida asam ditetapkan sebagai berikut.
1. Nama unsur A + angka romawi (BO unsur A) + oksida.
Contoh :
rumus senyawa NO
cara menentukan nama
senyawa,
ó (1 x BO N + 1 x BO O) = 0
ó BO N + 1 x (– 2) = 0
ó BO N – 2 = 0
ó BO N = +2 (tulis dalam angka romawi)
Maka nama senyawanya,
Nitrogen (II) oksida
Contoh :
Rumus senyawa N2O3
Cara menentukan nama
senyawa,
ó (2 x BO N + 3 x BO O) = 0
ó 2 x BO N + 3 x ( – 2) = 0
ó 2 x BO N – 6 = 0
ó 2 x BO N = +6
ó BO N = +6/2
ó BO N = + 3
Maka nama senyawanya,
Nitrogen(III)oksida
2. Penamaan senyawa sesuai dengan nama kedua
unsur yang bersangkutan ditambahkan dengan
akhiran ida.
Jika unsur yang bersenyawa membentuk lebih
dari satu senyawa, maka dibedakan dengan
menyebutkan angka indeks dengan menggunakan
bahasa yunani seperti:
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Contoh : (senyawa
antara C dengan O)
CO → carbon monoksida atau carbon(II)oksida
CO2 →
carbon dioksida atau carbon(IV)oksida
Contoh : (senyawa
antara S dan O)
SO2 → sulfur dioksida atau belerang(IV)oksida
SO3 → sulfur trioksida atau belerang(VI)oksida
4.2.
Oksida Basa
Senyawa oksida basa dinyatakan dengan rumus kimia
LxOy. Dengan L adalah unsur logam.
Nama senyawa oksida basa ditetapkan sebagai berikut.
1. Nama unsur L + angka Romawi (untuk unsur L yang
memiliki lebih dari satu
BO) + oksida.
Contoh :
Na2O → Natrium oksida (BO Na = +1)
Fe2O3
→ Besi(III) oksida (BO Fe = +3)
FeO → Besi(II)oksida (BO Fe = +2)
2. Nama unsur L (BO lebih kecil tambahkan akhiran o
dan BO lebih tinggi
tambahkan akhiran i) + oksida.
Contoh :
Senyawa FeO → ferro oksida
Senyawa Fe2O3
→ ferri oksida
4.3.
Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri dari ion positip (kation) dan
ion negatip (anion). Kation berasal dari ion tunggal
unsur logam dengan bilangan oksidasi sama dengan
muatannya atau dari poli atom. Sedangkan Anion
berasal dari atom tunggal dari unsur non – logam sama
dengan nama unsur yang bersangkutan ditambahkan
akhiran ida. Bilangan oksidasinya sama dengan
muatannya. Untuk Anion poli atom beroksigen
diberikan akhiran at pada unsur yang menyertainya
(unsur non – logam).
Contoh : (Kation)
Hg22+
→ ion dari atom tunggal
NH4+
→ ion dari poli atom
Contoh : (Anion)
Cl - → ion dari atom tunggal
CO32
- → ion dari poli atom
Jika unsur non – logam membentuk dua jenis anion
beroksigen, maka kedua ion dibedakan dengan
menggunakan akhiran at atau it.
Contoh :
SO32-
→ sulfit
SO42-
→ sulfat
Untuk poli atom yang mengandung lebih sedikit oksigen
diberikan akhiran it. Dan poli atom yang mengandung
lebih banyak oksigen diberikan akhiran at.
Berikut beberapa
contoh senyawa ion dan namanya:
Al(PO4) → Al3+ + PO43-
Aluminium fosfat
Al2(SO4)3
→ 2Al3+ + 3SO42-
Aluminium Sulfat
4.4.
Nama Asam
Asam adalah senyawa hidrogen yang dalam air
menghasilkan ion H+. Asam merupakan senyawa
molekul dan bukan merupakan senyawa ion.
Rumus kimia asam =
atom hidrogen H+ + anion (sisa asam).
1. Asam ida : Asam + nama non – logam + ida
Contoh : (senyawa
Hidrogen dan sulfur)
H2S → asam sulfida
2. Asam oksi : Asam + sisa asam
Asam + nama non –
logam + at (angka romawi)
Catatan :
untuk unsur non – logam yang mempunyai bilangan
oksidasi lebih dari satu.
Contoh :
HNO2 → asam nitrit (III) atau asam Nitrit
Karena BO oksigen = +
3, bukti:
ó (1 x BO H + 1 x BO N + 2 x BO O) = 0
ó 1 x (+1) + 1 x BO N + 2 x (– 2) = 0
ó 1 + BO N – 4 = 0
ó BO N – 3 = 0
ó BO N = +3
3. Asam organik
Asam organik biasanya menggunakan nama lazim
(trivial).
Contoh :
HCOOH = asam format
CH3COOH =
asam asetat
4.5.
Nama Basa
Basa adalah zat – zat yang dalam air menghasilkan
ion OH-. Basa pada umumnya merupakan senyawa
ion dari logam dengan ion OH-.
Tata nama basa
ditetapkan sebagai berikut :
1. Nama logam + angka Romawi + hidroksida
Catatan :
Angka Romawi untuk logam yang mempunyai
bilangan oksidasi lebih dari satu BO.
Contoh :
Fe(OH)2 → besi(II)hidroksida atau ferro hidroksida
Fe(OH)3 → besi(III)hidroksida atau ferri hidroksida
2. Nama Kation + hiroksida
Contoh :
Ba(OH)2 → Barium hidroksida
NaOH → Natrium hidroksida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijak sesuai dengan semangat kemajuan yang membangun Blog ini dan Jangan keluar dari topik